Forever or Never 4th (sekuel Seoul)

Tittle               : Forever or Never 4^th (sekuel Seoul)

Author            : IdeaFina a.k.a Jung Yuuri

Main Cast      :

• Cho Kyuhyun Super Junior
• Seohyun SNSD
• Seo Kyuhyun/Kyu kecil (OC)

Support Cast :

• All of Super Junior member
• Victoria f(x)

Genre             : Romance, Angst, Family

Rate                : PG

Baca sebelumnya:

Seoul

Forever or Never 1st

Forever or Never 2nd

Forever or Never 3rd

 

 

Annyeonghasseyo, readers-nim.

Sepertinya teaser part 4 yang kupublish cukup bikin readers-nim penasaran ‘n makin neror aku ya. Terbukti dari banyaknya comment. Hehe~

Jeongmal jeongmal mianhe karena terlalu lama menanti kehadiran FF gaje ini yang semakin lama kurasa malah makin cengeng (=__=)” Bisa diliat dari posternya yang melodramatis. Hihi~

Gomawo buat Vania –author dongsaeng tercinta– yang  udah bikin poster sekeren dan semellow isi ceritaku. Good job, coecoeku! 🙂

Udah deh, gk usah banyak cap cus lagi!

Met baca yeorobeunnnn~ ^^

 ***********************************************

 

 

“Apa aku bisa selalu memeluk oppa seperti ini? Apa oppa akan selalu bersamaku?”

“Tentu saja. Kita akan menjadi keluarga kecil yang bahagia. Aku berjanji.”

 

Seohyun terbangun dengan perasaan ringan dihatinya. Perkataan Kyuhyun semalam membuat sedikit beban di hatinya terangkat. Perasaannya campur aduk, antara sedih, bingung, bahagia, tapi yang paling disyukurinya adalah perasaan lega yang sekarang dirasakannya. Ia sangat lega karena pada akhirnya ia tidak harus membuat Kyu menjauh dari Kyuhyun. Sebelumnya ia khawatir akan kedekatan mereka berdua. Karena ia tidak mungkin mengatakan pada Kyu bahwa Kyuhyun adalah ayahnya jika Kyuhyun sendiri tidak mau mengakuinya. Tapi sekarang semuanya berubah. Walaupun Kyuhyun masih tidak bisa mengingatnya, tapi namja itu mau mengakui Kyu sebagai anaknya. Bahkan ia bilang jika ia menyayangi Kyu.

Seohyun menatap Kyuhyun yang sedang tertidur sambil memeluk Kyu. Betapa ia merindukan pemandangan ini. Suaminya yang tertidur sambil memeluk putranya. Seohyun mengambil ponselnya yang berada di meja di sebelah ranjang. Ia lalu memotret kedua orang yang dicintainya itu dengan kamera ponsel.  Beberapa kali ia melakukannya dari berbagai sisi. Kemudian wajahnya tersenyum bahagia melihat hasil potretannya.

Tiba-tiba Kyuhyun menggeliat kecil membuat Seohyun terkejut. Seohyun memperhatikan Kyuhyun yang kembali tidur sambil memeluk Kyu lebih erat. Dahi namja itu berkerut, wajahnya terlihat tidak tenang.

“Mianhe… Jeongmal mianhe, Qiannie…. Saranghae…”

Seohyun terkejut mendengar igauan Kyuhyun itu. Airmatanya merebak di pelupuk matanya. Kenapa ia bisa lupa pada yeoja  itu? Kenapa ia bisa lupa jika Kyuhyun sudah memutuskan hubungan mereka karena namja itu mencintai seseorang? Yeoja cantik yang saat itu dilihatnya sedang bersama Kyuhyun. Yeoja yang ia yakin bernama Qiannie  yang sekarang disebut-sebut di dalam tidur Kyuhyun.

Rasanya seperti diajak terbang tinggi lalu dihempaskan ke tanah. Sakit sekali, hati dan tubuhnya serasa remuk. Seohyun merutuki kebodohannya sekarang. Kyuhyun mencintai yeoja itu, perkataannya tadi malam hanya ditujukannya untuk anaknya, Kyu. Bukankah Kyuhyun mengatakan akan mengakui Kyu sebagai anaknya? Ia tidak mengatakan akan kembali pada Seohyun kan?

Seohyun menghapus airmatanya yang mengalir di pipinya.

Kyuhyun kembali kepadanya, bukankah hal itu tidak penting lagi sekarang? Yang penting adalah kebahagiaan Kyu, putranya. Tidak ada yang lebih diinginkannya sebagai seorang ibu selain melihat anaknya bahagia. Siapapun yang dicintai Kyuhyun sekarang, ia tidak mau mempermasalahkannya lagi. Ia akan berusaha untuk melupakan harapannya selama ini, mempunyai keluarga kecil yang bahagia bersama Kyuhyun. Ia akan melupakan janji Kyuhyun di masa lalu.

 

“Mencintai tidak harus memiliki. Aku tidak menyukai kata-kata itu. Mungkin aku terkesan egois, Hyunnie, tapi… aku selalu ingin memilikimu.”

 

Bohong jika Seohyun tidak egois. Ia punya perasaan itu. Ia bisa saja mempertahankan keegoisannya. Menggunakan Kyu agar Kyuhyun mau kembali padanya. Tapi ia tidak mau melakukannya. Ia tidak mau lebih terluka.

Seohyun memejamkan matanya dan berusaha mengulang kalimat itu di hatinya. Mencintai tidak harus memiliki.

***

“Bagaimana keadaanmu?”

Seohyun tersentak kaget. Ia menoleh ke belakang dan mendapati Siwon yang menyandar di pintu balkon, tersenyum padanya. Siwon menghampirinya ke pagar balkon.

“Kau bangun pagi sekali.”kata Seohyun.

“Aku memang terbiasa bangun pagi.”kata Siwon dengan senyum ramahnya, “Lalu, apa kau sudah sembuh?”

Seohyun tersenyum kecil. “Ne. Gomapseumnida kalian sudah menolongku kemarin.”

“Cheonmaneyo. Kemarin aku khawatir sekali melihatmu pingsan. Aku senang kau sudah baikan.”

Ucapan Siwon itu seketika membuat suasana di antara mereka berdua menjadi canggung. Seohyun menjadi sedikit gugup. Belum pernah ada namja lain selain Kyuhyun yang begitu perhatian padanya. Sejak hari pertamanya bertemu Siwon, namja itu memang selalu membantunya. Entah kenapa ia merasa senang akan perhatian Siwon.

“Bagaimana hubunganmu dengan Kyuhyun?”

Seohyun menghela napas panjang. “Tidak ada yang berubah. Ia masih tidak mengingatku, dan aku juga tidak ingin memaksanya untuk ingat.”

“Lalu? Apa yang akan kau lakukan?”

“Tidak ada.”

Siwon terkejut mendengarnya. “Musun suriya?”

Alih-alih menjawab pertanyaan Siwon, ia malah bertanya balik.“Siapa Qiannie?”

“Qi…Qiannie…?”Siwon berubah gugup, ia memalingkan wajahnya dari tatapan penasaran Seohyun.

Seohyun tersenyum sedih. “Apa dia yeoja yang baik? Kyuhyun oppa kelihatan sangat menyayanginya…” Ia sangat mencintainya. Tapi Seohyun tidak kuat untuk mengatakan hal itu.

“Kau tahu? Sejak kapan?”

“Sebelum Kyuhyun oppa tau jika Kyu adalah anaknya. Jadi bagaimana orangnya? Apa ia baik?”

“Ne. Ia gadis yang sangat baik.”jawab Siwon pelan. Sebenarnya Siwon tidak ingin membuat Seohyun sedih, tapi ia tidak bisa berbohong.

Seohyun tersenyum sedih. “Syukurlah. Mungkin dengan begitu aku bisa dengan mudah melepasnya.”

Siwon menatapnya tercengang. “Kau benar-benar ingin melepasnya? Ingin melepas Kyuhyun?”

“Sekarang itu cara terbaik yang bisa kupikirkan.”

“Lalu bagaimana dengan Kyu?”

“Kyu akan baik-baik saja. Yang penting sekarang Kyuhyun oppa mau mengakuinya sebagai anaknya, jadi sekarang Kyu punya orangtua yang lengkap. Selain hal itu, aku tidak mau mempermasalahkannya.” Siwon terdiam mendengar penjelasan Seohyun. Ia memandang yeoja yang berada di sampingnya ini. Seohyun memandang pemandangan pagi perkotaan dengan tatapan sendunya.

 

Apa yang harus kulakukan agar wajah sedihmu bisa hilang?

 

“Hmm? Tadi kau mengatakan apa?”tanya Seohyun tiba-tiba membuat Siwon gelagapan. Ternyata tadi ia tidak sengaja menyuarakan isi hatinya.

“A.. aku tidak mengatakan apa-apa…”jawab Siwon gugup.

Seohyun tersenyum. “Kau namja yang baik, Siwon-ssi.”

***

“Ah, kau sudah bangun?”tanya Seohyun ramah pada Ryeowook yang menghampirinya di dapur. Ryeowook melihat masakan yang sedang disiapkan oleh Seohyun dengan penasaran.

“Mianheyo, Ryeowook-ssi, aku mengambil bahan-bahan masakan dari dalam kulkas tanpa seizinmu. Tapi aku ingin memasakkan kalian sesuatu sebagai tanda terima kasihku karena kalian mau mengizinkanku dan Kyu menginap disini.”

Ryeowook tersenyum. “Gwenchanayo, Seohyun-ssi. Sini aku bantu.”

“Ah, tidak usah. Aku bisa melakukannya sendiri. Lagipula aku sudah sembuh kok.”

“Hehe… bukan itu maksudku. Aku yakin kau sekarang sudah sembuh.  Tapi aku tidak yakin kau bisa melakukannya dengan cepat jika sendirian. Mengingat banyaknya masakan untuk orang-orang rakus di dorm ini.”

Seohyun tertawa kecil mendengar gurauan Ryewook. Kemudian mereka berdua memasak dengan tenang.

“Eomma…”

Seohyun menoleh dan tersenyum melihat Kyu menghampirinya dengan wajah yang masih mengantuk. Ia mengucek-ucek matanya dan menguap kecil. Seohyun lalu meninggalkan pekerjaannya dan menggendong Kyu.

“Kalo masih ngantuk Kyu tidur lagi aja. Kyu pasti tadi malam capek menjaga Eomma yang sakit.”kata Seohyun lembut dan merapikan rambut Kyu yang berantakan. Kyu menggeleng, lalu memegang wajah Seohyun dengan kedua tangannya. Ia memperhatikan wajah ibunya baik-baik.

“Eomma udah sembuh?”tanyanya khawatir. Seohyun mengangguk.

“Really?”

“Yes. Eomma udah sembuh chagiya..”

Kyu tersenyum, lalu mengecup pipi Seohyun. “Eomma nggak boleh sakit lagi ya. Nanti Kyu sedih…”

Seohyun terharu mendengar ucapan polos putranya. Ia berusaha menahan tangisnya dan tersenyum. Kemudian ia mendudukkan Kyu di kursi makan.

“Kyu tunggu disini ya, Eomma dan Ryeowook ahjusshi mau masak dulu.”

“Ah, Seohyun-ssi. Daripada menyuruh Kyu duduk diam memperhatikan kita memasak, lebih baik ia membangunkan yang lain.”kata Ryeowook, lalu tersenyum pada Kyu. “Kyu mau kan?”

“Tapi kalo susah bangun gimana?”

“Kyu boleh melakukan apapun sampai mereka bangun.”kata Ryeowook dengan senyum licik, mengajak Kyu bersekongkol. Kyu tersenyum bersemangat.

Seohyun menatap anaknya was-was. “Kyu… kau tidak…”

“Siap, ahjusshi!”kata Kyu tiba-tiba. Ia langsung turun dari kursi sebelum Seohyun sempat melarangnya ini-itu. Dengan gembira ia pergi menjalankan tugas yang diberikan Ryeowook.

Seohyun menatap Ryeowook dengan cemberut. “Seharusnya kau tidak mengizinkannya untuk membangunkan mereka dengan cara apapun.”

“Waeyo?”

“Kalau kau mengenal baik ayahnya, kurasa kau mengerti maksudku.”

Ryeowook tertawa. “Karena aku mengenal baik ayahnya makanya aku menyuruhnya melakukan itu.”

Seohyun melotot mendengar jawaban Ryeowook. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya. Ternyata namja yang terlihat lembut dan baik hati ini punya sifat iseng juga.

“Kalau terjadi kekacauan kau yang harus bertanggung jawab ya.”tuntut Seohyun.

“Tenang saja, Seohyun-ssi.”kata Ryeowook dengan cengiran lebar.

Lalu mereka berdua melanjutkan kegiatan memasak mereka.

***

“GameKyu ahjusshi… ayo bangun…”

Kyuhyun menggeliat-geliat kecil karena bisikan Kyu di telinganya membuatnya kegelian. Ia mengambil bantal lalu menutupi seluruh kepalanya dengan bantal itu. Kyu cemberut melihat hal itu.

“Ahjusshi! Banguuunnn!!!!” Kyu mulai menarik-narik bantal itu dari Kyuhyun. Akhirnya Kyuhyun melepas bantal itu lalu membuka matanya perlahan. Ia tersenyum melihat wajah Kyu.

“Kyu… ahjusshi masih ngantuukkk…”ucap Kyuhyun pelan, lalu kembali memejamkan matanya.

“Ahjusshi…”Kyu masih mencoba membangunkan Kyuhyun dengan menarik-narik baju Kyuhyun. Tapi Kyuhyun tidak bergeming. Kemudian Kyu mendekatkan wajahnya pada wajah Kyuhyun dan mencium pipinya lembut.

Kyuhyun yang tadinya memejamkan matanya, terkejut, lalu membuka mata. Ia memandang Kyu yang tersenyum lebar. “Morning kiss.”kata anak itu.

Kyuhyun yang masih terkejut hanya menatap Kyu tanpa berkedip.

“Nah, ahjusshi kan udah bangun. Sekarang siap-siap ya. kita tunggu buat sarapan.”kata Kyu lalu turun dari kasur dan berjalan keluar.

Kyuhyun masih terpana dengan kejadian tadi. Ia menyentuh pipinya yang tadi dicium Kyu. Hatinya menghangat. Kebahagiaan membuncah di dadanya. Ia tidak menyangka mempunyai anak akan sebegitu membahagiakannya.

“Aku seorang ayah sekarang…”gumamnya, lalu beranjak bangun dari ranjangnya.

***

“Pagi…”sapa Kyuhyun pada semua orang yang berada di meja makan.

Kemudian muncul beragam reaksi yang tak terduga.

Shindong tersedak. Ia memukul-mukul dadanya dengan kencang, dan Ryeowook  buru-buru memberinya minum. Eunhyuk memuncratkan makanannya, mengenai wajah Heechul yang duduk di depannya. Heechul meneriakinya, dan Eunhyuk dengan ketakutan mengelap wajah Heechul. Leeteuk yang tadinya akan menyuapkan makanan ke mulutnya, ternganga, dan menjatuhkan sendoknya ke meja. Donghae yang tertidur, terkejut dengan suara sendok Leeteuk yang terjatuh, ia langsung bangkit berdiri tiba-tiba. Membuat Siwon yang duduk di sebelahnya  dan tadinya sedang mendekatkan bibirnya ke cangkir kopinya, terkejut dan tidak sengaja meminum kopi panas itu lebih banyak. Siwon menjerit kepanasan. Sungmin yang sedang mengunyah, berusaha menahan tawanya, kemudian ia pergi ke wastafel untuk membuang makanannya. Yesung sendiri sekarang sudah tertawa terbahak-bahak. Semua terjadi dalam waktu yang bersamaan, membuat Kyuhyun bingung.

“Kalian kenapa sih?”tanyanya.

Seohyun sendiri menundukkan wajah, tidak kuat melihat Kyuhyun lebih lama. Tangannya membekap mulutnya, berusaha menahan tawa. Kemudian ia mendelik tajam kepada Kyu yang sekarang nyengir lebar.

Kemudian semuanya tertawa terbahak-bahak.

“Ya! Kenapa kalian menertawakanku?!”omel Kyuhyun.

“Apa lipstik Eomma habis Kyu?”tanya Seohyun tajam pada Kyu.

“Hehe… Mianhe, Eomma. Eomma kan masih punya banyak di rumah.”kata Kyu di sela-sela tawanya.

“Lipstik?”gumam Kyuhyun. Ia lalu berjalan ke wastafel dan terkejut saat melihat wajahnya di cermin. Wajahnya sekarang sudah penuh warna merah dari lipstick Seohyun. Sekarang di kedua mata Kyuhyun terdapat lingkaran merah besar. Hidungnya seperti hidung badut yang merah. Di kedua pipinya terdapat bintik-bintik merah besar. Di viltrum hidungnya digambar kumis tebal, tapi tentu saja warna merah.

“GYAAAAAAA!!!! WAJAH TAMPANKUUUUU!!!”jerit Kyuhyun, yang membuat tawa Kyu dan yang lain semakin keras.

Kyuhyun berbalik dan menatap Kyu tajam.

“Kyu…”katanya geram.

“Mehrong.”kata Kyu memeletkan lidahnya. Kemudian Kyu berlari dan Kyuhyun mengejarnya. Ayah dan anak itu berlari berkejar-kejaran di sekeliling dorm, yang lain hanya bisa tertawa melihatnya.

“Hahaha… dia benar-benar evil seperti ayahnya!”kata Sungmin disela-sela tawanya.

Seohyun tersenyum mendengar hal itu. Ia menatap lembut Kyuhyun yang sekarang sedang menghukum Kyu dengan menggelitikinya di sofa. Mereka berdua tertawa-tawa gembira.

Kemudian Seohyun kembali mengingat igauan Kyuhyun tadi pagi, membuatnya kembali mengulang-ulang kalimat itu di dalam hatinya. Mencintai tidak harus memiliki.

@@@

 

“She’s a kind woman”

 

Seohyun berjalan masuk ke sebuah hotel mewah bersama beberapa pekerjanya yang membawakan baju rancangannya. Kali ini ada grup penyanyi wanita terkenal yang akan memakai baju rancangannya untuk pemotretan di hotel ini. Seohyun merasa sangat senang karena sekarang ia sudah cukup diakui sebagai designer yang handal di Korea. Walaupun sebelumnya ia tinggal di Amerika, tapi memang ia sudah melakukan banyak promosi di Korea melalui relasinya di bidang fashion di Korea. Sehingga saat ia tiba di Korea, Seohyun tidak perlu lagi bersusah payah melakukan promosi.

Seohyun bertemu dengan manager penyanyi itu di sebuah ruangan. Kemudian ia memerintahkan pekerjanya untuk memberikan baju-baju itu pada kru mereka. Saat mengobrol dengan manager itu, tiba-tiba seorang gadis yang sudah memakai baju rancangan Seohyun, datang menghampiri mereka.

“Perkenalkan, Seohyun-ssi, dia Victoria, leader dari f(x), girlband yang akan memakai baju rancangan Anda.”kata manager itu pada Seohyun.

Seorang yeoja berambut lurus panjang dan berponi tersenyum manis pada Seohyun. Seohyun menatapnya terpaku.

“Annyeonghasseyo, Victoria imnida.”kata yeoja yang ternyata adalah Victoria itu. “Aku leader dari f(x). Bangapseumnida…”

Seohyun berusaha mengubah raut wajahnya. Ia tersenyum. “Seohyun. Je iremeun Seohyun imnida.”

“Ne. Seohyun-ssi. Aku sudah melihat baju-baju rancanganmu. Bagus sekali! Aku tidak menyangka jika wanita semuda anda sudah menjadi designer sukses! Aku kagum sekali!”

Seohyun hanya tersenyum mendengar pujian Victoria. Kemudian mereka berdua mengobrol sambil menunggu member f(x) yang lain bersiap-siap.

Selama mereka mengobrol, Seohyun terus-menerus menatap Victoria, berusaha menilainya. Dari pembicaraan mereka Seohyun tahu jika Victoria adalah orang yang ramah, lembut dan sangat perhatian pada orang lain. Ia bahkan pintar memasak. Itu diketahui Seohyun saat Victoria menawarkannya kue buatannya.

 

Ia gadis cantik yang baik sekali….

 

“Apa Victoria nama aslimu?”tanya Seohyun yang penasaran dengan nama Victoria. Karena yang ia dengar dari Kyuhyun adalah nama ‘Qiannie’.

“Anhiyo. Nama asliku Song Qian, panggilanku Qiannie. Biasanya hanya orang-orang yang benar-benar dekat denganku yang memanggilku dengan nama itu.”

 

Hanya orang-orang dekat ya?

 

Victoria memegang kedua tangan Seohyun dan tersenyum lebar. “Aku menyukaimu, Seohyun-ssi. Narang Sagwillaeyo? (Maukah kau berteman denganku?) Aku ingin belajar banyak hal mengenai fashion denganmu.”

Seohyun terkejut mendengar ucapan Victoria yang sangat ramah. Walaupun sebenarnya ia tidak mau terlalu dekat dengan wanita yang secara tidak langsung sudah merebut Kyuhyun darinya, tapi sikap Victoria yang baik dan ramah padanya membuatnya tertarik untuk lebih dekat dengan Victoria. Ia merasa Victoria gadis yang menyenangkan untuk diajak berteman.

Seohyun tersenyum lalu mengangguk kecil. Victoria membalas senyumnya dengan lebih lebar. “Senangnyaaa…”kata Victoria.

Apa kau akan tetap seramah ini setelah mengetahui hubunganku dengan Kyuhyun oppa?

***

 

“Oppa…”

Kyuhyun hanya bergeming. ia tidak mendengar panggilan itu. Pikirannya terfokus pada kata-kata Kyu beberapa hari yang lalu saat ia mengantar Kyu dan Seohyun pulang.

 

“Eomma dan GameKyu ahjusshi udah baikan ya?”

Seohyun tersenyum dan mengangguk kecil.

“Ne. kita udah baikan Kyu…”jawab Kyuhyun dengan mengelus lembut kepala Kyu.

“Tadi malam Kyu bangun, trus ngeliat ahjusshi tidur meluk Kyu sama Eomma. Kyu seneng banget! Kyu pengen deh ahjusshi jadi ayahnya Kyu trus nikah sama Eomma…”

 

Kyuhyun mengacak-acak rambutnya kesal. “Apa yang harus kulakukan…?”gumamnya putus asa. Kenapa saat itu aku malah memeluknya?

“Oppa!”

Kyuhyun terkejut, lalu menatap wajah cemberut Victoria di hadapannya. “Oppa melamun apa sih?”

“Eh? Tidak ada. Tadi kau mengatakan apa?”

Victoria semakin cemberut lalu memalingkan wajahnya dari Kyuhyun. “Tidak ada.”

“Aigoo~ Song Qian, kau ngambek ya?”tanya Kyuhyun tersenyum geli melihat ekspresi cemberut Victoria.

“Salah oppa sendiri tadi tidak mendengarkan ceritaku.”

“Hehe… Mianhe. Aku sedang memikirkan sesuatu.”

“Memikirkan apa? Oppa ada masalah?”

“Begitulah.”

“Masalah apa? Apa aku bisa membantu sesuatu?”

Kyuhyun tersenyum. Yeoja yang perhatian.

“Masalah keluarga. Aku…”

Kyuhyun terdiam. Victoria menunggu Kyuhyun untuk melanjutkan kata-katanya, menunggunya untuk menceritakan masalahnya. Tapi Kyuhyun masih tetap diam, pandangannya menerawang, membuatnya kecewa. Victoria teringat kata-kata Luna. “Jika ia menceritakan masalah keluarganya pada Onnie itu tandanya ia serius.”

 

Ia masih belum bisa membagi masalah keluarganya padaku. Apa itu berarti ia belum memikirkan hubungan kami secara serius? Babo, Song Qian! Walaupun kalian sudah mengenal dekat cukup lama, tapi kan hubungan kalian baru saja dimulai! Jangan terlalu terburu-buru Qiannie…

 

Kyuhyun tersadar dari lamunannya, ia memandang lembut Victoria. “Memang tadi kau bercerita apa?”

Victoria tersenyum kecil. “Anhiyo. Tidak penting kok.”Kyuhyun menatapnya dengan perasaan bersalah.

“Gwenchana, oppa. Yang penting oppa jangan banyak pikiran. Jangan terlalu banyak main game, tidur yang cukup, banyak makan, terutama sayur.”

Lagi-lagi Kyuhyun tersenyum senang mendengar perhatian Victoria. Ia mengelus lembut rambut Victoria. Victoria menundukkan wajahnya, tersipu malu.

Kau gadis yang baik, Qiannie. Dan aku tidak mungkin mengecewakanmu, meninggalkan gadis sebaikmu. Apa yang harus kulakukan?

@@@

 

“What Kyu wants…”

 

Seohyun membuka pintu apartemennya, lalu tersenyum melihat siapa orang yang datang.

“Masuklah. Kyu sudah menunggumu dari tadi.”kata Seohyun pada Kyuhyun yang hanya berdiri diam di depan pintu. Kyuhyun tersenyum kecil lalu masuk ke dalam apartemen Seohyun. Matanya mengamati seluruh ruangan itu. Apartemen ini cukup besar dan terlihat sangat nyaman untuk ditinggali. Semua perabotan tertata rapi dan memiliki warna-warna cerah yang membuat ruangan ini terlihat ceria. Ruangan yang sengaja ditata untuk membuat nyaman anak-anak.

Seohyun mengajak Kyuhyun ke kamar Kyu. Ia membuka pintu kamar dan mempersilahkan Kyuhyun masuk. Kyuhyun memandang sekeliling ruang kamar Kyu. Memperhatikan setiap detilnya. Dindingnya dicat warna biru langit, dan dipasangi foto-foto Kyu bersama Seohyun dan Jihyun. Perabotan berwarna cerah tersusun rapi di kamar ini. Ranjang dengan  seprai motif kartun Keroro berada di tengah kamar. Di atasnya diletakkan boneka-boneka kartun favorit Kyu. Lantai di bawahnya dialasi karpet lembut berwarna hijau dengan tokoh kartun Keroro. Di hadapan ranjang terdapat meja tivi berwarna coklat yang dibagian bawahnya terdapat rak berisi Play Station dan kaset-kaset game. Lemari biru muda dengan tokoh-tokoh kartun yang menghiasi pintu lemari diletakkan di sudut kiri ruangan. Di sebelah lemari diletakkan keranjang mainan yang berukuran besar. Sementara di sebelah kanan ruangan terdapat rak buku merah dan meja belajar berwarna coklat yang diletakkan di dekat jendela kamar.

Kyuhyun tersenyum lebar saat menyadari ada poster besar Super Junior di dinding di atas tempat tidur Kyu. Ia lalu memperhatikan Kyu yang sedang asik menggambar di meja kecil yang diletakkan di atas karpet. Kyu tidak mengalihkan perhatiannya dari pekerjaan menggambarnya, walaupun ia tahu ada yang membuka pintu kamarnya.

“Kyu, lihat siapa yang datang..”kata Seohyun lembut.

Kemudian Kyu mengalihkan perhatiannya dari kertas gambarnya, dan tersenyum girang melihat Kyuhyun sudah berada di kamarnya.

“Ahjusshi!”

Kyuhyun tersenyum lebar lalu masuk ke kamar Kyu. Ia duduk di sebelah kanan Kyu dan Kyu langsung memeluknya.

“Wah ahjusshi benar-benar datang!”kata Kyu gembira, “Kyu pikir ahjusshi sibuk!”

Kyuhyun tertawa kecil. “Kalo sibuk nggak akan datang kesini. Pekerjaan ahjusshi udah selesai, jadi main kesini deh! Kyu mau main apa?”

“Game dong! Kyu masih kesel nih dikalahin ahjusshi kemaren!”

Kyuhyun nyengir lebar lalu mengusap-usap kepala Kyu lembut. “Mana mungkin Kyu bisa ngalahin ahjusshi yang udah main game selama bertahun-tahun.”katanya dengan sombong, membuat Kyu cemberut. Tatapan Seohyun melembut melihat keakraban ayah-anak itu. Ia tertawa kecil melihat Kyu yang masih cemberut karena Kyuhyun terus meledeknya.

“Pokoknya Kyu bakalan ngalahin ahjusshi!”katanya ngotot.

“Haha… daripada ngotot-ngototan, lebih baik kita langsung main aja!”ajak Kyuhyun.

“Sebentar lagi ya. Kyu harus nyelesain peer menggambar dari songsaengnim dulu.”kata Kyu lalu kembali menggambar.

Kyuhyun memperhatikan gambar Kyu. Kyu menggambar seorang anak kecil yang tangan kanannya menggenggam tangan kiri seorang yeoja berambut coklat panjang sementara tangan kiri anak kecil itu menggenggam tangan kanan seorang namja berambut hitam.

“Jadi deh!”kata Kyu setelah memberikan goresan terakhirnya. “Eomma, sini deh!”panggil Kyu pada Seohyun yang masih berdiri di depan pintu.

Seohyun masuk ke kamar dan duduk di sebelah kiri Kyu. Kyu menunjukkan gambarnya dengan riang. “What do you think?”

Seohyun tersenyum lalu mengelus lembut kepala Kyu. “Hmm… great picture, honey. Siapa yang Kyu gambar?”

“Ini Kyu lagi megang tangan Eomma sama GameKyu ahjusshi.”jelas Kyu dengan riang, membuat Kyuhyun dan Seohyun saling pandang dengan sedikit salah tingkah.

“Kenapa Kyu gambar Eomma sama Kyuhyun ahjusshi?”tanya Seohyun.

“Kan Kyu udah bilang, Kyu mau Eomma nikah sama Kyuhyun ahjusshi. Biar Kyuhyun ahjusshi bisa jadi appa Kyu.”

Wajah Kyuhyun berubah muram mendengar kata-kata polos Kyu. Seohyun merasa kasihan melihat wajah Kyuhyun yang seperti itu. Ia tahu bagaimana posisi namja itu sekarang, dan perkataan Kyu sekarang pasti cukup membebaninya.

“Itu nggak mungkin Kyu…”kata Seohyun mencoba memberi pengertian. Kyu menatapnya kecewa.

“Kenapa nggak mungkin? Apa ahjusshi nggak mau punya anak kayak Kyu? Iya sih Kyu suka iseng, ngerjain ahjusshi-deul waktu lagi tidur. Naro ddangkoma di muka Yesung ahjusshi yang lagi tidur, masukin pisang ke mulut Donghae ahjusshi yang lagi tidur sambil mangap, trus Kyu jepit hidungnya, trus…”

“Astaga Kyu! Jadi Kyu mengerjai mereka juga?”kata Kyuhyun tidak percaya mendengar cerita Kyu. Pantas saja mereka agak kurang setuju aku sering-sering mengajak Kyu ke dorm. Ternyata gara-gara sifat isengku yang menurun padanya. (=_=)”

Kyu mengangguk, wajahnya terlihat sedih. “Kyu terlalu nakal ya, makanya ahjusshi nggak mau jadi appa Kyu? Kyu janji nggak nakal lagi deh, ahjusshi mau kan jadi appa Kyu?”

Kyuhyun merasa tidak tega melihat wajah sedih Kyu. Ia memeluk anak itu, lalu mencium puncak kepalanya lembut. “Tanpa harus menikah, ahjusshi mau kok jadi appa Kyu…”

Seohyun mengigit bibirnya, berusaha menahan airmatanya yang akan tumpah. Kata-kata Kyuhyun barusan cukup membuat luka di hatinya semakin membesar. Ternyata memang benar apa yang dipikirkan Seohyun sebelumnya. Kyuhyun hanya mengakui Kyu, dan hubungannya dengan Seohyun tidak akan kembali seperti dulu lagi.

Sudah cukup. Aku akan segera mengakhiri ini semua.

***

 

Seohyun membuka pintu pengemudi dan keluar dari mobilnya. Ia melihat ban depan mobil dan mengumpat kesal melihat salah satu ban depannya bocor. Ban bocor itu hampir saja membuatnya celaka saat mengemudi tadi. Untung saja ia masih bisa mengendalikan mobilnya dan berhenti di pinggir jalan.

Seohyun melihat jam tangannya dengan panik. Sekarang sudah hampir mendekati jam pulang sekolah Kyu. Gara-gara kejadian waktu Kyu menghilang, Seohyun jadi trauma. Ia selalu mengusahakan untuk menjemput Kyu tepat waktu. Walaupun memang waktu itu Kyu dibawa oleh Kyuhyun, tapi tetap saja kekhawatiran itu tetap ada.

“Kyu? Mobil Eomma mogok, jadi Kyu tunggu sebentar, ok? Eomma akan secepatnya sampai.”kata Seohyun saat menelpon Kyu. Ia lalu menutup ponselnya dan berusaha menyetop taksi yang lewat.

Tiba-tiba muncullah sebuah Mercedes benz hitam mewah berhenti di depannya. Ia menatapnya bingung. Lalu kaca jendela kursi pengemudi terbuka. Seohyun otomatis tersenyum melihat senyuman hangat namja pengemudi mobil itu.

“Apa kau butuh tumpangan?”

“Bolehkah? Aku sedang terburu-buru menjemputku Kyu, dan ban mobilku bocor.”

“Aku akan mengantarmu. Naiklah.”

Seohyun berjalan ke sisi berlawanan dan masuk ke kursi penumpang depan. Ia memakai seat belt dan mobil itu melaju pergi.

“Dimana sekolahnya?”

Seohyun menyebutkan alamatnya.

“Ah, jadi disana tempat penculikan itu?” Namja itu tertawa kecil. “Kau terlihat sangat panik tadi karena tidak mendapatkan taksi. Kau takut terlambat menjemput Kyu dan dia hilang lagi?”

“Penculikan yang bukan penculikan itu cukup membuatku trauma, Siwon-ssi. Aku hanya mengantisipasi tidak terjadinya kepanikan lagi.”kata Seohyun tersenyum kecil pada namja yang ternyata adalah Siwon itu.

“Bagaimana hubungan Kyuhyun dengan Kyu?”

“Mereka baik-baik saja. Biasanya kan Kyu yang main ke dorm kalian. Tapi sekarang tiap ada waktu luang, walaupun hanya sebentar, Kyuhyun oppa selalu datang ke apartemenku untuk bermain game dengan Kyu.”

“Lalu hubunganmu dengan Kyuhyun?”tanya Siwon dengan nada berat. Siwon merasa heran dengan dirinya sendiri. Akhir-akhir ini ia selalu merasakan perasaan yang aneh setiap ia bertemu Kyuhyun. Seperti kesal? Entahlah. Ia bingung. Perasaan itu muncul jika ia mendengar dongsaengnya itu baru bermain dengan Kyu atau baru kembali dari apartemen Seohyun.

“Biasa saja.”

“Kau yakin akan melepasnya?”

“Aku tidak ingin membahasnya.”jawab Seohyun dengan pelan, tapi Siwon masih bisa mendengarnya.

“Mianhe.”ucap Siwon. Kemudian mereka terdiam sampai mereka sampai di sekolah Kyu.

Seohyun tidak lagi ingin berbicara dengan Siwon. Pikirannya dipenuhi oleh Kyuhyun. Perkataan Kyu beberapa hari yang lalu tentang keinginannya agar Kyuhyun menjadi ayahnya membuat dirinya dan Kyuhyun selalu salah tingkah setiap mereka bertemu. Pada akhirnya Seohyun lah yang harus mengubah suasana canggung di antara mereka. Ia berusaha bersikap ‘tidak terjadi apa-apa’, agar Kyuhyun tidak merasa tidak nyaman jika berkunjung ke apartemennya untuk bertemu dengan Kyu.

Mencintai tidak harus memiliki. Kalimat yang dulu dibenci Kyuhyun itu ternyata menjadi mantra ampuh untuk Seohyun dalam keadaan seperti itu.

Sesampainya di sekolah Kyu, Siwon memarkirkan mobilnya di depan pagar sekolah. Seohyun langsung turun dari mobil dan menghampiri Kyu yang sudah menunggu di depan pintu sekolah bersama dengan gurunya. Kyu tersenyum melihatnya lalu berlari memeluknya.

“Mianhe, Kyu. Eomma lama sekali ya?”

Kyu menggeleng kecil. “Eomma kesini sama siapa? GameKyu ahjusshi ya?”tanyanya girang melihat ke mobil Siwon.

“Anhiyo. Eomma bersama…. Ah, annyeonghasseyo, Sosaengnim.”sapa Seohyun pada guru Kyu yang menghampiri mereka.

“Annyeonghasseyo. Kyu Eomma akhir-akhir ini selalu datang menjemput ya.”kata guru Kyu tersenyum. “Anda pasti takut kejadian beberapa hari yang lalu terulang lagi.”

Seohyun tersenyum kecil. “Ne. Walaupun saat itu cuma salah paham, tapi saya masih merasa trauma. Gamsahae Songsaengnim sudah menjaga Kyu.”

“Cheonma. Kyu bilang ahjusshi yang waktu itu datang calon ayahnya Kyu.”

Seohyun terkejut mendengar hal itu, ia memandang Kyu yang tersenyum lebar.

“GameKyu ahjusshi memang calon appa Kyu!”kata Kyu girang.

“Kyu… Eomma dan ahjusshi kan tidak bilang ‘iya’.”kata Seohyun dengan nada putus asa.

“Kenapa Eomma tidak mau menikah dengan GameKyu ahjusshi? Ahjusshi baik sekali pada Kyu. Lagipula Eomma dan ahjusshi kan sudah berbaikan.”kata Kyu dengan wajah polosnya.

“Sudahlah Kyu. Lebih baik kita pulang sekarang.”ajak Seohyun lalu berpamitan pada guru tk Kyu. Kyu hanya bisa memasang wajah kecewanya dan mengikuti langkah Seohyun menuju mobil.

Tanpa Seohyun tahu, Kyu sudah bertekad di dalam hatinya. Kyu menyukai Kyuhyun, dan anak itu benar-benar ingin ibunya menikah dengan Kyuhyun. Ia tidak akan menyerah semudah itu untuk terus membujuk mereka berdua.

@@@

 

Kyu,  noona sudah memberitahu appa dan eomma mengenai masalahmu. Kami akan segera kembali ke Korea.

Kyuhyun memandang nanar email yang barusan dibacanya. Ahra sudah memberitahu orangtuanya, dan kepanikan melandanya. Ia takut dengan reaksi orangtuanya saat mereka bertemu. Sejak Kyuhyun kecil ia tidak pernah melakukan sesuatu yang dapat membuat orangtuanya kecewa. Dan ia khawatir dengan adanya permasalahan ini akan membuat orangtuanya marah dan kecewa padanya.

Kyuhyun memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Masalah ini sudah cukup membuatnya pusing. Ingatannya, statusnya dan Seohyun, anaknya, hubungannya dengan Victoria. Lalu bagaimana dengan karirnya? Ia tidak mungkin menyembunyikan hal ini terus-menerus dari publik kan?

“Kyu…”

Kyuhyun membuka matanya dan menatap Leeteuk yang sudah berada di sofa di hadapannya.

“Ada yang ingin kami bicarakan, Kyu.”

Kyuhyun memandang hyungnya yang satu persatu muncul dan duduk di dekatnya.  Mereka semua terlihat serius dan khawatir. Kyuhyun mengerti apa yang ingin mereka bicarakan.

“Hyung, apakah ada cara agar aku bisa menyembunyikan masalah ini dari publik terus-menerus?”tanya Kyuhyun langsung. Ia menatap Leeteuk dengan  pandangan putus asa dan juga memohon. Ia berharap leadernya ini bisa memberikannya solusi atas hal yang membuatnya sangat cemas ini.

Leeteuk memandangnya khawatir. “Mungkin sekarang ini masih bisa disembunyikan Kyu. Tapi cepat atau lambat kau harus mengungkapnya, sebelum wartawan mengetahui hal ini, dan menyebarkan gosip yang tidak-tidak.”

Kyuhyun menghela napas panjang, lalu memejamkan matanya dan menyenderkan kepalanya di sandaran sofa. “Apa sebaiknya aku keluar saja dari Super Junior?”katanya pelan, lebih kepada diri sendiri, tapi Sungmin yang duduk di sebelahnya dapat mendengarnya dengan jelas.

“MWO?! Aku tidak akan mengijinkanmu keluar dari suju Kyu!”seru Sungmin kesal.

“Ya! sudah cukup Kangin, Kibum dan Hankyung pergi! kau mau suju makin sepi?!”omel Heechul.

“Mianhe, hyung.”ucap Kyuhyun pelan. Sungmin menepuk pundaknya pelan, berusaha memberi semangat.

“Sudahlah, jangan pikirkan itu dulu.”kata Leeteuk, “Lalu…bagaimana dengan hubungan kalian bertiga, Kyu?”

“Aku mulai dekat dengan Kyu. Dan Seohyun… aku masih belum bisa mengingat hubunganku dengannya.”kata Kyuhyun pelan.

“Lalu kau benar-benar tidak ada keinginan untuk kembali pada Seohyun?”tanya Leeteuk.

“Aku bahkan tidak bisa mengingatnya, mana mungkin aku kembali padanya.”kata Kyuhyun putus asa. “Lalu… jika aku kembali padanya, bagaimana dengan Qiannie?”

“Musun suriya?”tanya Siwon tajam. “Kenapa jadi membahasnya?”

“Aku mencintainya hyung. Dan aku sudah mengatakan hal itu padanya.”kata Kyuhyun sedih.

“MWO?!”seru semua hyungnya secara bersamaan. Tentu saja mereka terkejut. Kyuhyun memang belum memberitahu mereka mengenai hubungannya yang baru saja ia mulai beberapa hari yang lalu dengan Victoria.

“Neo… Neo baboya?”ucap Yesung tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

“Kyu! Kenapa kau melakukan hal sebodoh itu?!”Leeteuk berkata dengan kesal.

“Aku mencintai Qiannie, hyung.”kata Kyuhyun putus asa, “Mungkin seharusnya munculnya masalah ini dapat membuatku menahan perasaanku padanya, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Aku semakin tidak bisa menahan perasaanku. Pada akhirnya aku menyatakan perasaanku pada Qiannie.”

Semua terdiam mendengar penuturan Kyuhyun. Mereka semua menatap Kyuhyun dengan simpati dan kasihan, kecuali Siwon. Siwon terlihat sangat marah. Ia menggebrak meja dengan keras membuat semua orang terlonjak kaget. Ia menatap Kyuhyun tajam.

“Kau benar-benar keterlaluan Kyu!”ucap Siwon kesal lalu bangkit berdiri dan pergi keluar ruangan.

“Kenapa dengannya?”tanya Donghae bingung.

Kyuhyun hanya diam dan menatap kepergian Siwon dengan perasaan bingung.

 

“Siwon ahjusshi mengantar Eomma menjemput Kyu kemarin. Eomma bilang Siwon ahjusshi orangnya baik karena sering membantu Eomma.”

 

Mendadak ia merasakan perasaan yang aneh saat mengingat cerita Kyu. Takut, cemas, kesal, entahlah ia bingung. Siwon sering membantu Seohyun, dan Seohyun merasa Siwon adalah namja yang baik. Memikirkan hal itu saja membuat perasaan Kyuhyun menjadi seperti ini.

Sebenarnya bagaimana hubungan antara Seohyun dan Siwon? Lalu kenapa hatinya menjadi tidak tenang seperti ini?

@@@

“Seohyun’s choice”

Hari ini keputusan Seohyun sudah bulat, ia memutuskan akan menemui Kyuhyun untuk memperjelas mengenai hubungan mereka. Mereka memutuskan untuk bertemu di sebuah kafe yang tidak jauh dari butik Seohyun.

Seohyun termenung menatap keluar jendela. Kemudian ia tersadar dari lamunannya saat mendengar suara kursi yang ditarik.

“Ah, oppa sudah datang.”katanya dengan tersenyum kecil. Kyuhyun duduk di hadapan Seohyun.

Tanpa Kyuhyun sadari senyuman Seohyun itu membuat bibirnya ikut tersenyum. Tapi tentu saja Seohyun tidak bisa melihatnya, karena syal yang dipakai Kyuhyun untuk menyamar menutupi leher sampai mulutnya.

“Bagaimana kabar Kyu?”tanya Kyuhyun.

“Ia baik-baik saja. Bukankah kemarin kalian baru saja bertemu? Bahkan kalian main game seharian.”

“Mm… iya. Aku juga menelponnya tadi pagi. Tapi aku cepat sekali merindukannya.”kata Kyuhyun malu-malu.

Seohyun tersenyum lembut mendengarnya. “Wajar saja, karena oppa adalah ayahnya.”

Kemudian mereka terdiam lama. Sibuk dengan pikiran masing-masing.

“Kapan oppa akan mengatakan pada Kyu bahwa oppa adalah ayahnya?”

“Entahlah. Aku masih belum berani mengatakannya. Aku takut melihat reaksinya.”

“Lebih baik oppa segera mengatakannya. Ia pasti akan sangat senang.”kata Seohyun, berusaha menenangkan Kyuhyun.

“Benarkah?”

Seohyun mengangguk. “Bahkan ia sudah pernah mengatakan jika ia menginginkan oppa menjadi ayahnya kan…”

Mereka kembali terdiam. Karena kata-kata Seohyun tadi membuat mereka teringat kembali oleh perkataan Kyu waktu itu. Dan membuat mereka kembali salah tingkah.

“Mm… oppa, ada yang ingin kubicarakan. Tentang perkataan Kyu beberapa hari yang lalu…”

Tubuh Kyuhyun mendadak tegang mendengar kata-kata Seohyun. Ia tahu apa yang ingin Seohyun bahas. Ia bingung harus mengatakan apa dan bersikap apa mengenai perkataan Kyu pada mereka.

“Aku minta oppa jangan memikirkannya.”

Kyuhyun mengerutkan keningnya, bingung. “Musun suriya?”

Seohyun menghela napas. Di pikirannya terbayang wajah Victoria, dan wajah lembut Kyuhyun saat menatapnya. “Aku sudah mengerti apa yang dulu oppa katakan padaku. Dan aku tidak akan menuntut apa-apa. Aku sudah cukup bahagia oppa sudah berada di dekat Kyu. Aku…”

Kyuhyun hanya diam menunggu Seohyun melanjutkan ucapannya.

“…aku akan melepaskan oppa…”

Kyuhyun terbelalak mendengar ucapan Seohyun.

“Aku akan segera mengurus surat perceraian kita.”

***

 

Siwon merasa lelah sekali dengan dirinya sendiri akhir-akhir ini. Masalah antara Kyuhyun dan Seohyun ternyata sukses membuatnya benar-benar khawatir. Tapi yang anehnya bukan Kyuhyun yang ia khawatirkan, Seohyunlah yang membuatnya khawatir. Ia khawatir akan nasib yeoja itu dan Kyu jika Kyuhyun tidak kembali pada mereka dan lebih memilih Victoria. Ia tidak ingin melihat wajah Seohyun yang sedih.

Aneh kan? Padahal ia belum lama mengenal yeoja itu, tapi yeoja itu sudah mampu menyita seluruh pikirannya. Sebenarnya ada apa dengannya? Ada apa dengan Seohyun sampai bisa membuat seorang Choi Siwon menjadi seperti ini? Membuat Siwon terus memikirkannya dan terus melihatnya.

Siwon memandang ke trotoar jalan sambil tertawa kecil. Bahkan saat menyetir seperti ini pun ia masih bisa melihat Seohyun. Yeoja itu berjalan menunduk dengan wajah basah karena airmata di trotoar yang mobil Siwon lewati. Siwon terus memandangnya dari kaca spion, sampai ia tersadar bahwa Seohyun yang ia lihat bukanlah khayalannya. Ia menghentikan mobilnya dan tanpa mengenakan penyamarannya ia keluar mobil dan menghampiri Seohyun.

“Kenapa menangis?”

Seohyun terkejut saat melihat Siwon yang sudah berada di hadapannya. Wajah namja itu sarat kekhawatiran.

Seohyun terpana oleh ekspresi Siwon itu. Belum pernah selama enam tahun ini ada seorang namja yang mengkhawatirkannya. Seohyun tidak menjawab pertanyaan Siwon. Ia memalingkan wajahnya dari Siwon dan mengelap wajahnya yang basah.

“Naiklah ke mobilku. Kuantar pulang.”ajak Siwon dengan menarik tangan Seohyun. Seohyun mengikuti namja itu masuk ke mobil dengan diam. Selama perjalanan ke apartemen Seohyun mereka berdua tetap diam, sibuk dengan pikiran masing-masing.

“Gomapseumnida.”ucap Seohyun saat mobil Siwon sudah tiba di kompleks aaprtemennya. “Lagi-lagi aku merepotkanmu.”

“Aku tidak merasa direpotkan.”

Seohyun tersenyum kecil. Hanya sebuah senyuman kecil, tapi mampu membuat Siwon menahan napas dan jantungnya tidak berdetak dengan normal. “Kau namja yang baik. Yeoja yang mendapatkanmu pasti akan sangat beruntung.”

Seohyun membuka pintu mobil.

Lalu apa kau merasa beruntung jika dirimu yang berhasil mendapatkan hatiku?

“Eh?”Seohyun membalikkan tubuhnya dan menatap Siwon aneh.

Siwon membelalakkan matanya kaget saat sadar jika kali ini lagi-lagi tanpa sadar ia menyuarakan isi hatinya.

“Musun suriya?”

***

 

Seorang yeoja cantik berambut ikal coklat sebahu membuka kacamata hitamnya dan memandang sekeliling bandara dengan wajah tersenyum puas. Ia menyeret kopernya dan berjalan dengan anggun keluar bandara. Dengan tergesa-gesa masuk ke dalam taksi yang berhenti di hadapannya.

Hanya ada satu tempat yang ingin ditujunya sekarang. Dan hanya ada satu orang yang saat ini dipikirkannya.

“Kyu, noona pulang.”

~TBC~

 

Eotte? Eotte?

Alurnya kecepetan kah? Konfliknya kurang kah? Kyuhyunnya makin nyebelin? Seohyun makin kasian? Author makin cantik? #Plak. abaikan.   .______.

Jujur aja waktu bikin part ini aku lagi kehilangan mood buat bikin gara2 lappy tercinta nge-hang ‘n menghilangkan tulisan2 yang udah kubikin. Terpaksa nulis ulang deh. Tapi kan nggak semua yang udah aku tulis masih kuingat. Makanya aku merasa part ini bener2 part terkacau FON.

Nah, menurut kalian gimana? Please leave ur comment. 🙂

Always Keep The Faith! Jeongmal gomawoyo, readers-nim. Muach muach (^_~)