[After Story of FON] Everlasting Love 12 (FINAL)

sungri2

Tittle               : Everlasting Love 12 (Final)

Author            : ideaFina a.k.a Jung Yuuri

Main cast       : Yesung, Jung Yuuri

Support cast   : Super Junior, DBSK, Joo Sangwook, Lee Sunhee (OC)

Genre             : Romance, drama

Rate                : PG

Length            : Secuel

Disclaimer      : This story, Yesung and Yunho is MINE! >///< *plaak* Read Yes, Like Yes, Comment Yes. No plagiat!

~Happy Reading~

Kepergiaan Yuuri sudah menjadi hal yang begitu jelas akan terjadi, meskipun orangtua Yuuri belum ada yang membicarakan hal itu dengan Yesung. Tapi Yesung tahu dengan pasti jika mereka akan membawa Yuuri pulang. Selain karena fasilitas medis di New York lebih maju dibanding di Korea, orangtua Yuuri juga pasti ingin selalu menjaga putri mereka setelah semua hal yang terjadi.

Tiga minggu berlalu, dan Yuuri akhirnya bisa keluar dari ruang steril dan dipindahkan ke ruang rawat biasa. Rambutnya kini sudah tumbuh sedikit, mengintip dari balik beanie hat-nya. Wajah cantiknya tidak lagi sepucat dulu dan pipinya juga sudah lebih berisi. Yuuri terlihat begitu ceria saat ayahnya mendorong kursi rodanya menuju kamar barunya. Yuuri sempat protes mengatakan jika ia tidak mau naik kursi roda dan ingin berjalan saja. Tapi ibunya menolak keinginannya, membuatnya sempat cemberut. Yuki sempat meledeknya, membuatnya lebih cemberut lagi. Tapi wajahnya langsung tersenyum saat melihat Yesung datang.

“Apa aku terlambat?”tanya Yesung tersenyum melihat Yuuri yang sudah bersiap-siap diantar ke kamar barunya.

“Kami baru saja akan jalan. Kamarnya turun tiga lantai,”kata Ny. Jung.

Tiba-tiba Yuuri membuka kedua tangannya ke arah Yesung. “Oppa, gendoonggg~”ucapnya manja, membuat kedua orangtuanya, Yesung dan Yuki terkejut dengan sikap manjanya yang tiba-tiba itu.

“Ish! Noona jangan malu-maluin deh!”kata Yuki, tapi Yuuri hanya memeletkan lidahnya pada adiknya itu.

Yesung tersenyum lebar mendengarkan permintaan yeoja-nya itu. Ia segera saja membungkuk untuk meraih Yuuri ke dalam gendongannya, dan Yuuri mengalungkan kedua tangannya di leher namja-nya itu. Yuuri tersenyum lebar lalu menyurukkan wajahnya di leher Yesung. Ia begitu merindukan aroma khas namja-nya ini.

“Apa aku berat?”tanya Yuuri ketika mereka mulai berjalan.

“Malah sangat ringan dibanding yang dulu,”jawab Yesung.

“Nanti saat aku sudah sembuh, Oppa harus menemaniku makan apapun yang kusuka ya. Kita food hunting.”ucap Yuuri pelan. Ia masih memikirkan kepergiannya nanti. Apa ia akan punya cukup banyak waktu untuk memuaskan kerinduannya pada namja itu sebelum ia harus pulang bersama keluarganya?

“Aku akan mengajakmu kemanapun yang kau suka,”kata Yesung, lalu mengecup kening Yuuri. Ia tahu Yuuri sedang gelisah, dan ia berusaha menenangkan yeoja-nya itu.

“Iuuuhh~ kalian ini mesra-mesraan tidak lihat-lihat tempat ya!”gerutu Yuki. Ia masuk lebih dulu ke dalam lift dengan mendorong kursi roda kosong milik kakaknya. Lalu diikuti Yesung-Yuuri, dan kedua orangtua Yuuri.

“Iri melulu deh, Yuki-chan!”ucap Yuuri sebal, membuat Yesung terkekeh. Ny. Jung dan Tn. Jung berpandangan. Walaupun mereka yakin Yesung pasti akan mengerti, mereka tetap saja merasa bersalah karena harus membawa Yuuri pulang.

Yuuri masih saja menempelkan wajahnya di leher Yesung, ogah-ogahan menanggapi ucapan Yesung dan juga adiknya. Ia masih ingin menikmati aroma tubuh Yesung. Lagipula di lift hanya ada mereka, jadi ia tidak perlu merasa malu.

Saat lift baru turun satu lantai, pintu lift terbuka dan masuk tiga orang ke dalam lift. Mereka menatap ke arah Yuuri dan Yesung dengan tertarik. Yuuri sedikit merasa bingung karena mereka tidak terlihat terkejut mendapati Yesung bersama dengannya. Karena ia sama sekali tidak tahu jika hubungannya dan Yesung sudah diketahui publik.

Yesung tersenyum mendapati orang-orang menatap mereka tertarik. “Yuuri baru saja keluar ruang steril dan pindah ke ruang rawat biasa.”katanya menjelaskan.

Mereka mengangguk mengerti.

“Selamat atas keberhasilan operasinya, Jung Yuuri-ssi.”

“Semoga cepat sehat kembali.”

“Gamsahamnida.” Yuuri tersenyum mendengar orang-orang itu mengucapkan doa dan selamat padanya.

 “Noona mending duduk di kursi roda ini deh. Nggak kasihan apa sama Hyung Ipar, badan Noona kan besar, udah nggak kurus kayak belalang lagi!”kata Yuki.

“Yak! Jung Yuki! You naughty little brother!”seru Yuuri kesal. Ia merasa malu sekali karena Yuki meledeknya di saat ada orang lain. Sampai-sampai orang-orang di lift tertawa kecil mendengar ledekan Yuki. Memang adiknya yang usil itu tidak pernah memilih tempat untuk meledeknya.

“Yuki, don’t tease you sister.”ucap Tn. Jung memperingatkan.

Yuki nyengir. “Sorry, dad.”

“Gwenchana, Yuki. Aku memang ingin memeluk kakakmu kok.”kata Yesung dengan terkekeh. Pipi Yuuri memerah karena Yesung mengatakan hal itu, sementara yang lain tersenyum-senyum melihat kemesraan mereka.

Yesung kembali mengernyit saat merasakan beban tubuh Yuuri. “Chagi, kau benar-benar enteng. Keluar dari sini kau benar-benar harus makan banyak.”

“Ah Hyung kayak nggak tahu Noona aja, dia pasti akan membuatmu bangkrut saat kalian makan diluar.”ledek Yuki, membuat Yuuri menatap adiknya kesal karena malu dan ditertawai oleh orang-orang se-lift. Lalu lift tiba di lantai tujuan mereka, dan pintu lift terbuka.

“Awas ya Yuki! Nanti Noona bales!”ucap Yuuri sebal karena diledek terus-menerus oleh adiknya itu.

Adiknya hanya tertawa. Sementara orangtua mereka, juga Yesung geleng-geleng kepala melihat tingkah kakak-adik yang selalu heboh ini.

***

Yesung mencium lembut kening Yuuri ketika yeoja itu sudah terlelap. Hari ini merupakan hari yang lelah tapi juga menggembirakan untuk Yuuri. Ia berhasil keluar dari ruang steril setelah begitu lama terkurung di ruangan sempit itu. walaupun sekarang masih di rumah sakit, setidaknya Yuuri sudah diperbolehkan keluar dari kamarnya dan jalan-jalan di taman.

Yuuri merasa gembira karena Yesung menemaninya jalan-jalan ke taman. Meskipun Yuuri masih bingung karena beberapa kali ada orang yang menyapa mereka dan menanyakan kabarnya. Yesung menjelaskan jika publik sudah tahu mengenai penyakitnya dan hubungan mereka berdua, membuat Yuuri terkejut juga cemas akan reaksi ELF. Tapi Yesung berhasil menghalau rasa cemas Yuuri ketika ia mengupload foto mereka berdua di rumah sakit itu ke twitter, dan banyak fans yang memberikan reaksi positif.

“Jongwoon-ah,”panggil Ny. Jung.

“Ne?”

“Ada yang ingin kami bicarakan denganmu,”kata Tn. Jung.

Jantung Yesung berdegup dengan kencang. Ia tahu apa yang akan dibicarakan oleh orangtua Yuuri, dan hal itu membuatnya benar-benar merasa cemas. Orangtua Yuuri bisa melihat hal itu dan mereka jadi merasa bersalah, bahkan sebelum mereka mengutarakan maksud mereka pada Yesung.

Yesung duduk di sofa di hadapan mereka dengan tegang. Mereka memutuskan untuk berbicara di kamar rawat VIP yang ditempati Yuuri itu. Karena Yuuri terlihat sudah tidur begitu lelap dan tidak akan terganggu suara pelan mereka.

“Kau mungkin sudah bisa menduganya, Jongwoon-ah. Kami ingin membawa Yuuri pulang sampai terapinya selesai dan ia benar-benar sembuh total.”kata Tn. Jung memulai pembicaraan dengan langsung ke inti pembicaraan.

Yesung mendesah pelan. “Nan arrayo,”jawabnya.

“Apa kau… setuju?”tanya Ny. Jung.

Yesung tersenyum kecil. “Aku tidak punya hak melebihi kalian untuk menentukan apa yang terbaik bagi Yuuri. Aku yakin yang paling dibutuhkan oleh Yuuri saat ini adalah bersama kalian. Lagipula aku bisa sesering mungkin kesana.”kata Yesung. Walaupun sebenarnya ia tidak yakin dengan hal terakhir yang ia katakan. Amerika begitu jauh dari Korea, ia harus memutari separuh dunia untuk kesana. Yesung tidak bisa langsung kesana begitu saja ketika ia merasa begitu merindukan Yuuri. Padahal ia bisa merindukan yeoja itu setiap saat.

Tapi tidak ada pilihan yang lebih baik baginya sekarang ini kan?

“Dulu aku pernah kehilangannya lebih lama. Dan sekarang aku yakin aku akan mampu menunggunya selama dua tahun. Yang penting sekarang aku bisa melihatnya hidup dengan sehat dan baik.”ucap Yesung dengan mata berkaca-kaca.

Ny. Jung memeluk Yesung ke dalam pelukannya. “Gomawo, Jongwoon-ah. Gomawo karena kau begitu mencintai Yuuri.”kata Ny. Jung. Yesung memeluk erat tubuh Ny. Jung. Sementara Tn. Jung menepuk bahunya pelan. Mereka berdua berusaha untuk menenangkan perasaan namja yang begitu mencintai putri mereka.

Tanpa mereka tahu, Yuuri yang sebenarnya belum benar-benar tertidur, menangis dengan mata terpejam.

***

Tanpa terasa tiga bulan berlalu dengan begitu cepat. Tidak pernah seharipun Yesung lewatkan untuk terus bersama dengan Yuuri. Mereka sebisa mungkin melewati hari-hari mereka dengan kegembiraan, walaupun hanya terbatas di dalam rumah sakit. Tapi ketika hari terakhir Yuuri di rumah sakit, Yesung tidak datang, membuat Yuuri bertanya-tanya dan merasa kecewa.

“Eomma, Jongwoon Oppa belum datang?”tanya Yuuri untuk ke sekian kalinya.

“Jongwoon bilang dia tidak bisa datang kesini, ada bisnisnya yang harus diurus.”jawab Ny. Jung sambil tetap memberes-bereskan barang-barang Yuuri yang akan dibawa pulang. Ia sama sekali tidak memperhatikan jika saat ini Yuuri cemberut mendengar jawabannya. “Yuki! Jangan main game saja! Bantu Yunho bawa barang-barang ini ke mobil!”

Yuki yang sedari tadi bermain game di ponselnya dengan berbaring di sofa, jadi terlonjak kaget mendengar seruan ibunya. “AH! Eomma membuatku kalah!”katanya sebal ketika layar ponselnya menunjukkan tulisan ‘game over’.

Yunho yang baru masuk kamar Yuuri sehabis mengantarkan koper, langsung menarik lengan Yuki. “Yah! Dongsaeng! Bantu aku! Angkat itu!”omelnya.

“Iya, iya!”kata Yuki malas lalu mengangkat tas berisi buku-buku Yuuri. Ia menggerutu kecil tapi langsung terdiam saat melihat pelototan Yunho, kemudian anak itu pergi keluar.

“Imo dan Yuu sudah siap?”tanya Yunho pada bibi dan adik sepupunya itu.

“Ne, Oppa.”kata Yuuri dengan tersenyum cerah. Wajahnya tidak lagi pucat, pipinya merona karena gembira. Meskipun rambut pendeknya ditutupi beanie dan ia memakai baju seadanya –sweater baby blue besar dan jeans, ia terlihat sangat cantik.

Mereka keluar dari ruang rawat VIP Yuuri dengan Yunho mengangkat satu tas kecil, sementara Yuuri dan Ny. Jung berjalan bergandengan. Tn. Jung tidak bisa menjemput Yuuri pulang karena ia harus meeting bersama asistennya lewat video conference di apartemen Yuuri. Selama beberapa bulan di Korea ia memang menyerahkan tugas-tugasnya kepada asistennya, dan kembali ke New York hanya beberapa kali saat ada hal yang benar-benar penting yang harus ia sendiri yang urus.

Mereka bertiga menyapa perawat yang berkumpul di bagian informasi. Yuuri mengucapkan terima kasih kepada mereka, dan mereka banyak yang meminta berfoto bersamanya dan juga Yunho. Keduanya tidak keberatan, karena mereka merasa kepulangan Yuuri adalah hal yang menggembirakan dan ini sebagai kenang-kenangan.

Ya. Semoga semuanya hanya akan menjadi kenangan.

***

“SURPRISEEE!!!”

Yuuri hanya bisa mengerjap kaget saat ia membuka pintu dan melihat begitu banyak orang yang menyambutnya di apartemennya yang bisa dibilang tidak cukup besar. Ada member DBSK, member Super Junior, SeoKyu dan kedua anak mereka, orangtua dan adik Yesung, juga beberapa temannya di KBS TV. Orang-orang itu menebarkan confetti ke arahnya dan berteriak surprise serta ucapan-ucapan selamat lainnya.

“Chukae, Yuuri-ya, untuk kesembuhanmu.”kata Junsu yang berdiri paling dekat dengannya. Namja itu memeluknya yang dibalas oleh Yuuri dengan tersenyum lebar.

“Gomawo, Oppa.”kata Yuuri, setelah itu ia bergantian dipeluk oleh yang lainnya.

Yuuri merasa senang sekali saat teman-temannya memeluknya dan memberikan berbagai ucapan selamat dan kebahagiaan. Saat ia semakin masuk ke dalam apartemennya dengan melewati pelukan-pelukan teman-temannya, ia merasa semakin merindukan Yesung. Memang sebelumnya ia selalu bertemu dengan namja itu, tapi ketidakhadiran namja itu di hari penting ini membuatnya sedikit kecewa.

Oke, sepertinya tidak ‘sedikit’. Ia benar-benar kecewa tidak bisa melihat namjanya.

Tapi saat ia berpelukan dengan Sungmin, ia akhirnya melihat Yesung di paling belakang dari semuanya. Namja itu tersenyum lembut saat menatapnya, dan memegang buket bunga lily putih. Yuuri melepaskan pelukannya dari Sungmin lalu berjalan menuju belahan jiwanya itu.

Dengan senyuman masih terulas, Yesung memberikan buket bunga itu. Tapi Yuuri tidak mengambilnya dan malah menghambur ke pelukan Yesung. Yesung tersenyum dan balas memeluk Yuuri erat.

“Bogoshippo, Oppa.”kata Yuuri. Mereka memang bertemu setiap hari, tapi rasa rindu itu selalu ada dan terasa semakin besar seperti cinta mereka.

Yesung pun merasakan hal yang sama. “Na do bogoshippo,”balas Yesung lembut. Ia meregangkan pelukannya lalu menatap wajah Yuuri dengan seksama. Dengan lembut, Yesung mencium kedua pipi, kening, hidung dan terakhir bibir Yuuri. Semua orang bersorak-sorak melihat mereka berdua kini berciuman.

Tapi keduanya tidak peduli. Rasanya mereka ingin menghilang saja dari sana dan berada di tempat yang hanya ada mereka berdua.

***

Mereka tertawa gembira merayakan kembalinya Yuuri, membuat apartemen Yuuri begitu ramai. Apartemen Yuuri memang cukup besar, tapi tidak untuk dipenuhi oleh orang berjumlah lebih dari 20 orang. Jadi ruangan ini begitu sesak dan ramai, tapi hanya sebentar, karena banyak yang harus pergi karena pekerjaan mereka. Bahkan Yunho pun juga harus pergi karena ada pekerjaan. Dan sekarang hanya tinggal beberapa orang saja yang berada disana.

Saat ini Yuuri duduk berangkulan dengan Yesung. Ia asik mengobrol dengan Victoria yang duduk di sofa di hadapannya ketika Changmin yang baru saja datang, membawa seorang gadis yang familiar untuknya.

“Yuuri-ya, kau mengenal Kang Mimi kan?”tanya Changmin. Gadis itu menunduk dan menatap Yuuri malu-malu.

Yuuri tersenyum lebar. “Tentu saja aku ingat. Mimi yang di Panti Asuhan di Gwangju kan? Bagaimana kabarmu, Mimi? Sudah semester berapa sekarang?”tanya Yuuri ramah.

Mimi menatap Yuuri terpana, tidak percaya jika yeoja itu masih mengingatnya. Yuuri memang sejak dulu rutin mengunjungi panti asuhan tempatnya tinggal dan rutin memberi sumbangan, walaupun tidak begitu besar. Yuuri juga yang memberinya semangat untuk mengejar impiannya bersekolah di perguruan tinggi, dan membantunya serta beberapa anak panti yang lain untuk mendapatkan beasiswa.

“Sudah semester 5, Eonnie.”jawab Mimi malu-malu.

“Kang Mimi ini adalah donormu, Yuu.”kata Yesung dengan tersenyum hangat pada Mimi, membuat wajah gadis itu memerah malu.

Yuuri terkesiap mendengarnya. “Jinjjayo?”tanyanya pada Yesung. Yesung mengangguk kecil. Segera saja Yuuri bangkit dari sofa dan menuju Mimi untuk memeluk gadis itu.

“Gomawo, Mimi. Kau benar-benar sudah menolongku. Jeongmal gomawo,”kata Yuuri dengan mata berkaca-kaca karena terharu. Mimi balas memeluk Yuuri.

“Eonni sudah banyak membantuku dan adik-adik di panti. Ini hanya balasan dari Tuhan karena kebaikan Eonnie.”jawab Mimi lembut.

Yuuri meregangkan pelukannya, dengan tangan masih merangkul punggung Mimi ia menatap gadis itu. “Katakan aku harus bagaimana untuk membalas kebaikanmu?”

Mimi menggelengkan kepalanya cepat-cepat. “Anhiyo, Eonnie. Aku ikhlas melakukannya untukmu.”

“Ia sudah menolak uang hadiah yang akan diberikan Yesung hyung,”kata Yoochun, yang juga baru datang bersama dengan Changmin.

Yuuri mengernyit. Ini pertama kalinya ia mendengarnya. “Uang hadiah?”

“Yesung Hyung menjanjikan akan memberikan hadiah pada orang yang mendonorkan sumsum tulang untukmu, sehingga banyak orang yang mau memeriksakan sumsum tulang mereka.”jelas Sungmin.

Rasa terharu merasuk ke dalam hatinya. Sebegitu besarnya kah cinta Yesung untuknya?

Sungmin tersenyum. “Ia memang menolaknya, tapi Yesung hyung sudah memberikan sumbangan ke panti sebagai gantinya.”jelasnya, membuat tidak hanya Yuuri tapi Mimi juga gembira. Mimi tersenyum lebar dan mengucapkan terima kasih dengan gembira.

Yuuri kembali menghampiri Yesung dan memeluk erat namja itu. “Gomawo, Oppa.”Yuuri tidak tahu lagi harus mengucapkan apa sebagai rasa terima kasihnya, sebagai gantinya ia kembali mengecup bibir namja itu. “Jeongmal saranghae.”

“Aku lebih mencintaimu,”balas Yesung lembut.

Kata-kata cinta itu tidak akan pernah cukup untuk menggambarkan betapa bersyukurnya dan betapa cintanya Jung Yuuri pada Kim Jongwoon.

***

Yuuri tidak pernah merasa sebahagia ini sekarang. Ia terbebas dari rumah sakit yang selama berbulan-bulan menahannya. Ia bisa kembali berada di apartemen yang membuatnya merasa nyaman. Ia bisa bercengkrama bersama keluarganya. Dan yang paling penting, ia bisa bersama dengan Yesung.

Untuk saat ini.

Yuuri tahu jika kebersamaannya dengan Yesung akan berakhir sebentar lagi. Tapi ia tidak mau memikirkannya dulu. Ia ingin menikmati apa yang ia miliki sekarang.

“Joheun achimieyo, Eomma!”Yuuri dengan riang mengucapkan selamat pagi pada ibunya yang sedang memasak. Ia mengecup pipi ibunya lalu duduk di meja makan.

“Appa dan Yuki eodi?”

“Appa masih mandi. Kau tahu kan berapa lamanya Appa-mu menghabiskan waktu untuk mandi?”kata ibunya membuat Yuuri terkekeh. “Sedangkan Yuki pergi entah kemana dengan Yunho. Eomma berharap ia tidak mengganggu pekerjaan hyungnya.”

“Eomma tahu kan kalau Yuki mau menjadi penyanyi seperti Yunho Oppa?”

Ny. Jung menatap Yuuri ngeri. “Dia tidak akan laku, Jung Yuuri!”katanya membuat Yuuri tergelak. Yuki memang sangat suka menyanyi rap. Bagi Yuuri yang mengerti dan sering mendengarkan lagu kpop, menurutnya rap Yuki cukup bagus. Tapi tidak bagi kedua orangtuanya yang menganggap rap itu lagu tidak jelas.

“Dulu Eomma juga berkata seperti itu saat mendengar Yunho Oppa bernyanyi rap. Tapi setelah di DBSK suaranya jadi bagus sekali dan rap-nya juga enak didengar kan? Mungkin saja Yuki bisa sepertinya.”

“Eomma masih belum bisa membayangkan hal itu akan terjadi.”kata Ny. Jung yang kembali membuat Yuuri tertawa.

Yuuri terus mengobrol banyak hal sambil mengamati ibunya memasak. Jangan tanya kenapa ia tidak membantu ibunya. Yuuri tidak begitu bisa memasak, dan jika membantu ibunya, ia akan banyak bertanya. Hal yang paling dibenci Ny. Jung saat memasak adalah banyak ditanya, jadi acara memasak bisa banyak omelan karena pertanyaan Yuuri. Jadi sangat lebih baik jika ia hanya jadi penikmat masakan ibunya saja.

Suara bel apartemen menginterupsi obrolan Yuuri dengan ibunya. Buru-buru ia menghampiri pintu depan untuk membukanya. Sejak ada keluarganya yang tinggal di apartemennya, Yesung tidak pernah langsung masuk begitu saja walaupun tahu keycode apartemennya. Ia menjaga sopan santunnya dan memencet bel ketika datang.

Saat membuka pintu apartemen, bukan Yesung yang didapati Yuuri, melainkan seorang kurir yang memegang kotak berwarna cokelat berukuran besar yang di atasnya diikat pita berwarna pink.

“Annyeonghasseyo. Saya mengirimkan barang untuk penerima bernama Jung Yuuri-ssi.”kata kurir bertopi tersebut.

“Ah ya, itu saya.”jawab Yuuri kemudian ia menandatangani struk penerima dan menerima kotak yang dikirimkan untuknya.

Yuuri menatap kotak itu bingung saat membawanya masuk ke dalam.

“Kiriman dari siapa?”Tanya Ny. Jung.

Yuuri menggeleng. “Molla.”jawabnya. ia duduk di sofa lalu membuka kotak itu. Saat membukanya, terdapat notes berwarna pink di atas kertas tipis yang menutupi entah apa di baliknya. Yuuri membacanya.

“Hadiah untukmu. Kau pasti akan terlihat cantik saat memakainya. Saranghae.”kata Yuuri membacanya dengan senyuman. Walaupun tidak tertulis nama, tapi Yuuri tahu jika Yesung yang mengirimnya. Ia membuka kertas tipis yang menutupi sesuatu yang ia yakin adalah pakaian dan terpana saat melihatnya.

Dress itu cantik sekali. Casual dress putih tanpa lengan dengan rok panjang mengembang hingga betis. Yuuri memang jarang memakai dress, tapi ia langsung menyukai dress tersebut.

korean white dress

“Yeppeoda~”ucapnya kagum.

“Ah, itu ada kertas jatuh!”kata Ny. Jung lalu memungut kertas berwarna pink yang terjatuh di sofa.

Ny. Jung membacanya. “Datanglah ke bakery di seberang gedung apartemenmu. Aku menunggumu disana jam 9.”

Yuuri melihat ke jam di dinding, lalu terkesiap saat melihat jarum jam yang menunjuk ke angka delapan. “Eomma! Aku harus segera mandi!”kata Yuuri lalu setengah berlari membawa dress-nya ke dalam kamar.

Yuuri memang tidak mandi terlalu lama. Tapi saat memakai dress itu dan duduk di depan meja riasnya, ia jadi benar-benar panik. Yuuri tidak terbiasa berdandan. Jika ia harus membawakan berita, ada tim make-up yang akan mendandaninya. Tapi sehari-hari ia hanya akan memakai bb cream dan lipstick berwarna pink, ia bahkan tidak punya make-up apapun selain kedua benda itu. Sekarang ia bingung harus berdandan seperti apa.

Ny. Jung masuk ke dalam kamar Yuuri dan tersenyum melihat kebingungan putrinya. “Biar Eomma yang mendandanimu,”katanya lalu membawa peralatan make-upnya ke atas meja rias.

Dan Yuuri pun membiarkan ibunya melakukan sihirnya.

***

Yuuri terlihat begitu cantik dengan dress Yesung, beanie hat putih yang menutupi rambut pendek sebahunya, dan make-up ibunya.

Karena terlalu bersemangat, Yuuri jadi datang sepuluh menit lebih awal. Saat ia masuk ke bakery di depan apartemennya, ia merasa sangat bingung. Ia dan Yesung memang sering membeli roti dan cake disini, tapi setahunya di bakery ini bukan tempat untuk duduk makan-makan. Bakery itu hanya berisi rak-rak yang terdapat berbagai jenis roti dan cake, dan hanya ada dua tempat duduk di sudut dekat jendela.

Dengan bingung Yuuri melihat sekeliling bakery dan tidak menemukan Yesung disana.

“Annyeonghasseyo,”sapa seorang yeoja pelayan menghampirinya.

“Annyeonghasseyo,”jawab Yuuri.

“Anda Jung Yuuri-ssi?”

“Ah, ne. aku mencari seseorang disini.”jawab Yuuri ragu-ragu. Ia tidak salah tempat kan?

Pelayan itu tersenyum lalu pergi ke balik konter dan mengeluarkan keranjang roti berisi berbagai jenis roti dan mini cake. Yuuri sedikit tercengang dengan jumlahnya yang banyak. Perutnya jadi berbunyi karena roti-roti itu terlihat begitu enak.

“Ini untuk Anda,”kata pelayan itu membuat Yuuri terkejut. “Semoga Anda menyukainya.”

Yuuri menerimanya dengan bingung lalu ia melihat selembar kertas berwarna pink di sudut keranjang. Ia membacanya.

Aku rasa kau bisa menghabiskan semua roti itu sendirian. Hehe~ tapi jangan dihabiskan dulu. Keluarlah dari sana dan berjalanlah tiga puluh langkah. Lalu masuklah ke tempat dimana langkahmu berhenti.

Yuuri berdecak membaca tulisan Yesung. Namja itu sedang melakukan permainan yang membuat Yuuri penasaran sekarang. Tapi permainan itu bisa ditunda dulu. Yuuri membawa keranjang roti tersebut ke sofa di sudut bakery dan membuka bungkusan cupcake rasa blueberry. Yuuri memejamkan matanya merasakan nikmat roti itu di lidahnya. Ia ingin sekali mencoba roti dan cake yang lain, tapi ia penasaran dengan destinasinya selanjutnya.

Setelah memakan cupcake blueberry itu, Yuuri berterima kasih kepada pelayan bakery.

“Gamsahamnida. Semoga selalu berbahagia.”ucap pelayan itu saat Yuuri akan keluar dari bakery. Yuuri tersenyum bingung karena ucapan itu. Apa maksudnya?

Di luar bakery, Yuuri berjalan dengan menghitung langkahnya. Saat langkahnya terhenti di angka tiga puluh, ia melihat kedai tteokboki dan masuk ke dalamnya. Seorang ahjumma tersenyum lebar melihatnya dan menyuruhnya duduk lalu menghidangkan sepiring tteokboki di hadapannya.

Yuuri mengucapkan selamat makan lalu memakannya dengan riang. Ia sudah lama sekali tidak memakan tteokboki, dan tteokboki yang dimakannya kali ini benar-benar enak! Saat ia meminta tambah, alih-alih memberinya tteokboki lagi, ahjumma itu malah tertawa lalu memberikannya selembar kertas berwarna pink yang terlipat dua. Yuuri membacanya.

Jangan meminta tambah, chagi. Masih banyak makanan lain yang harus kau cicipi. Setelah dari kedai itu, pergilah ke seberang jalan, lalu berjalan sebanyak dua puluh langkah ke arah kirimu. Ah ya, jangan lupa hati-hati dalam menyeberang ya!

Yuuri tersenyum membacanya. Lalu berterima kasih pada ahjumma itu yang dijawab ahjumma dengan “Semoga berbahagia,” lagi. Dengan bingung Yuuri pergi dari kedai tteokboki. Ia menuju ke pinggir trotoar dan menunggu sampai lampu hijau untuk bisa menyeberang di zebra cross. Banyak orang yang memperhatikannya karena ia terlihat begitu cantik. Yuuri hanya tersenyum sopan melihat orang-orang yang menatapnya kagum.

Setelah Yuuri menyeberang dan sampai di trotoar. Ia kembali berjalan dengan menghitung langkahnya. Langkah kedua puluh membuatnya berhenti di depan toko bunga. Yuuri masuk ke toko bunga itu. Saat pelayan menghampirinya, ia pikir ia akan mendapatkan buket bunga. Tapi ternyata pelayan toko bunga itu hanya memberinya keranjang bunga dengan satu tangkai bunga mawar putih di dalamnya.

“Hanya ini?”Tanya Yuuri bingung. Pelayan itu tersenyum dan memberikan selembar kertas berwarna pink lagi.

Teruslah berjalan. Aku menunggumu, chagi. ^^

 

Yuuri kembali berjalan setelah pelayan toko bunga mengucapkan ‘Semoga berbahagia’ kepadanya. Dan sepanjang jalan di daerah pertokoan itu, setiap orang keluar dari toko mereka dan memberikannya setangkai bunga mawar putih dengan selembar kertas kecil berwarna pink.

Aishiteru.

 

Wo ai ni.

 

Aku mencintaimu.

 

Ich liebe dich.

 

Ti amo.

 

Je t’aime.

 

I love you.

 

Saranghae.

Yuuri tersenyum semakin lebar karena membaca kata-kata cinta dengan berbagai bahasa itu.

Lalu ketika ia sampai di toko terakhir di ujung jalan pertokoan itu. Seorang ahjussi pemiliknya juga memberikan Yuuri bunga mawar putih dengan dua lembar kertas berwarna pink.

Yuuri membaca kertas pertama.

 

Kau adalah yeoja terindah dalam hidupku.

Kalimat itu membuat mata Yuuri berkaca-kaca. Ia merasa sangat terharu karena Yesung melakukan hal ini untuk membuatnya gembira. Kemudian ia membaca kertas yang kedua.

Apa kau sudah sampai di pinggir jalan? Menyeberanglah dengan hati-hati, lalu berjalanlah dua puluh langkah ke arah depanmu, lalu berbeloklah ke arah kiri.

Yuuri kembali melakukannya dengan gembira. Dan ketika ia sampai di seberang jalan, ia terkejut melihat Mouse Rabbit Coffee, café milik Ny. Kim. Mouse Rabbit memang terletak tidak begitu jauh dari kompleks apartemennya, tapi jalan kesana cukup berputar-putar, itu yang ia rasakan saat pergi kesana menggunakan mobil. Jadi Yuuri sama sekali tidak menyangka jika sedari tadi ia berjalan mengarah kesana, dan ternyata dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Ia mengingat-ingat jalannya tadi. Sepertinya Yesung memberinya jalan memotong yang lebih cepat.

Yuuri melangkah perlahan ke arah café tersebut dan wajahnya berseri-seri ketika melihat Yesung berdiri di depan café. Yuuri menyadari jika banyak fans yang berada di sekitar namjachingunya itu. Mungkin sekitar belasan orang. Tidak terlalu dekat tapi cukup dekat untuk dapat mengambil foto-foto namja itu. Dan Yesung sepertinya tidak terlalu mempedulikan hal itu.

Yesung melihat jam tangannya lalu ia menoleh dan menyadari jika Yuuri sudah berada di sana. Yesung tersenyum lebar dan mengulurkan tangannya saat melihat Yuuri berjalan mendekatinya. Yuuri meletakkan kedua keranjang di tangan kirinya, lalu meraih tangan Yesung dengan tangan kanannya. Dan namja itu menariknya mendekat.

“Neomu yeppeo,”ucap Yesung lembut lalu membungkuk sedikit untuk mengecup pipi Yuuri, membuat wajah Yuuri memerah dan fans menjerit.

Yuuri menundukkan wajahnya, merasa sangat malu sekali dengan public display affection yang ditunjukkan Yesung. Tapi namja itu terlihat biasa-biasa saja saat melakukannya.

“Bagaimana jalan-jalanmu tadi?”Tanya Yesung.

“Aku tidak menyangka jika jaraknya sedekat ini. Dan jalan-jalannya menyenangkan, tapi sayangnya aku sendirian,”kata Yuuri membuat Yesung terkekeh.

“Tenang saja. perjalanan kita masih panjang, chagiya.”kata Yesung. Ia mengambil keranjang bunga dan keranjang roti yang dipegang Yuuri, lalu mengajak Yuuri ke tempat mobilnya diparkirkan. Fans terus mengikuti mereka sampai tempat mobil Yesung diparkirkan. Yuuri tersenyum saat melihat mereka melambai-lambai dengan ceria kepadanya, dan ia juga balas melambai pada mereka.

Tiba-tiba Yuuri berpikir sesuatu kemudian berhenti berjalan lalu mengambil keranjang roti di tangan Yesung dan memberikannya kepada salah satu fans.

“Ini untuk kalian. Mudah-mudahan jumlahnya cukup.”kata Yuuri yang langsung disambut dengan ucapan terima kasih serentak dari mereka yang terlihat begitu gembira. Yesung tersenyum melihat hal itu. Ia yakin setelah ini makin banyak fansnya yang menyukai Yuuri.

Yesung membukakan pintu mobil untuk Yuuri. Kemudian setelah Yuuri masuk, ia masuk ke kursi pengemudi. Saat mobil mulai akan berjalan, Yuuri membuka kaca jendela mobil dan melambai pada fans.

“Annyeong~”ucapnya dengan melambai-lambai yang dibalas fans dengan jeritan gembira. Entah sejak kapan Yuuri tidak tahu, tapi sepertinya banyak fans Yesung yang mulai jadi fansnya juga. Ia banyak membaca blog-blog fans mengenai hubungan mereka dan betapa fans sangat menyukai dirinya.

Ia harap hubungannya dengan Yesung akan selalu berjalan baik-baik saja.

***

Seperti janjinya, Yesung mengajak Yuuri untuk wisata kuliner. Ia mengajak Yuuri ke Pasar Dongdaemun untuk mencicipi streetfood yang selama ini begitu diidam-idamkan Yuuri. Eomeuk (fish cake), mini kimbab, tteokboki, twigim, hotteok, gyeranpang, dan banyak lagi.

Yuuri begitu gembira mencicipi berbagai macam jajanan itu. Yesung menatap yeojachingunya itu dengan senang sekaligus heran. Ia saja sudah tidak sanggup lagi memakan apapun sekarang ini karena begitu kenyang. Tapi Yuuri masih menariknya ke stand-stand jajanan lain dan membeli satu porsi jajanan itu. Yeoja itu bahkan sama sekali tidak peduli dengan fans-fans yang memotret mereka berdua. Yuuri sama sekali tidak peduli jika ia terlihat rakus sekali saat ini.

Yuuri memakan tokkebi hotdog dengan begitu lahap, dan membuat sausnya belepotan di sudut bibirnya. Yesung tersenyum melihat hal itu. ia menyeka sudut bibir Yuuri dengan jempolnya lalu menjilat bekas saus di jempolnya itu. Fans menjerit melihat hal itu, membuat wajah Yuuri memerah malu, dan Yesung terkekeh.

Hal yang sama sekali tidak Yuuri sangka, setelah itu Yesung mengajaknya ke taman bermain Lotte World. Yuuri memang dari dulu sangat suka pergi ke taman bermain. Tapi karena dulu hubungannya dengan Yesung dirahasiakan dari publik, ia tidak pernah pergi kesana bersama Yesung. Ia selalu pergi kesana bersama teman-temannya. Dan itu pun sangat jarang.

Makanya sekarang ini berada di taman bermain itu dengan Yesung yang menggandeng tangannya membuat Yuuri benar-benar gembira. Hari ini bukanlah hari libur, makanya taman bermain itu tidak begitu ramai.

“Sekarang, mau main yang mana dulu?”Tanya Yesung.

Sepertinya pertanyaan yang salah untuk diajukan pada Yuuri. Ini pengalaman pertama Yesung ke tempat ini bersama Yuuri, jadi ia tidak tahu sama sekali jika Yuuri akan memilih permainan yang mengocok perut. Baru masuk saja Yuuri sudah menariknya untuk menaiki wahana French Revolution (roller coaster). Lalu Kora-Kora. Lalu Bungee Drop.

Turun dari Bungee Drop, Yesung langsung mencari tempat sampah terdekat dan muntah-muntah disana.

“Gwenchana, Oppa?”Tanya Yuuri khawatir melihat Yesung muntah-muntah. Ia melap bibir Yesung dengan tisu lalu memberikan namjachingunya itu air mineral.

“Mianhe, Oppa. Aku tidak tahu kalau Oppa tidak suka permainan seperti itu.”kata Yuuri menyesal saat Yesung meminum air yang diberikannya.

“Aku bukannya tidak suka. Tapi karena tadi makan banyak, jadi muntah.”kata Yesung setelah menghabiskan satu botol air mineral.

“Apanya yang makan banyak? Tadi Oppa Cuma makan sedikit kok.”

“Itu kan dirimu yang makan terlalu banyak, Jung Yuuri.”sindir Yesung membuat Yuuri terkekeh.

“Oppa sudah tidak apa-apa? Main lagi yuk! Kali ini aku tidak akan mengajak Oppa ke permainan seperti tadi.”kata Yuuri gembira. Yesung hanya mengangguk pasrah dan membiarkan Yuuri menariknya ke berbagai permainan.

Terakhir, mereka naik bianglala saat matahari terbenam. Mata Yuuri berbinar-binar saat melihat indahnya pemandangan itu dari atas.

“Indah sekali ya, Oppa.”kata Yuuri dengan memeluk lengan Yesung dan menyandarkan kepalanya di bahu namjachingunya itu. Yesung mengecup lembut pucuk kepala Yuuri dan menyandarkan kepalanya di kepala Yuuri.

“Kuharap kita bisa seperti ini selamanya,”gumam Yuuri pelan. Yesung tidak menjawab ucapan sedih Yuuri itu. ia menarik lengannya dari pelukan Yuuri, lalu merangkulkan lengannya itu di tubuh yeojachingunya dan memeluknya erat.

“Aku akan selalu mencintaimu,”ucapnya penuh perasaan.

Yuuri membalas pelukan Yesung erat. “Na do, Oppa.”ucap Yuuri lirih.

***

Bianglala adalah permainan terakhir yang mereka naiki. Setelah itu Yesung mengajak Yuuri ke pinggiran kota Seoul dimana terdapat sebuah rumah yang begitu cantik dan asri dengan halaman yang banyak bunga-bunga.

Yuuri menatap rumah itu dengan penasaran dari balik kaca mobil. “Ini rumah siapa?”tanyanya.

“Rumah kita.”jawab Yesung dengan tersenyum. Mata Yuuri melebar kaget mendengar penuturan Yesung.

Yuuri masih terkejut dan tidak bisa mengatakan apapun saat Yesung keluar dari mobil dan membuka pintu mobil di sisi yeoja itu.

“Kajja.”kata Yesung dengan meraih tangan Yuuri.

Yuuri masih menatap rumah itu dengan terbengong-bengong. Yesung mengajaknya menyusuri halaman yang meskipun sekarang sudah malam tapi terang benderang dengan lampu-lampu taman yang menghiasinya.

“Aku tahu kau sangat suka rumah yang memiliki halaman yang cukup luas untuk menanam bunga-bunga. Jadi kupikir kau akan menyukai rumah ini.”kata Yesung lembut. “Saat pagi hari taman ini pasti akan terlihat lebih indah.”

Yuuri menatap ke sekelilingnya kemudian tersenyum. Yesung menarik tangan Yuuri yang berada di genggamannya lalu mereka masuk ke dalam rumah itu. Yuuri menatap rumah itu dengan wajah gembira. ia menyukai semua desainnya yang terbuat dari kayu dan terlihat begitu hangat dan nyaman dengan warna-warna minimalis dan pot bunga yang berisi berbagai macam bunga warna-warni di setiap sisi.

Kemudian Yesung mengajaknya ke ruang makan yang disana sudah tersedia candle light dinner.

Yuuri menatapnya dengan ternganga.

“Kali ini aku akan menjadi pelayan khususmu, Nona Jung Yuuri.”kata Yesung saat menarik kursi agar Yuuri duduk. Namja itu pergi ke dapur lalu kembali dengan membawa dua piring steak yang masih hangat. Kemudian ia membuka botol wine dan menuangkannya di dua gelas.

Yesung duduk di kursi di hadapan Yuuri lalu mulai memotong-motong daging steak-nya. Yuuri hanya menatap Yesung yang melakukan hal itu, dan kemudian namja itu menukar steak-nya yang sudah dipotong-potong dengan milik Yuuri. Perhatian kecil yang selalu dilakukan Yesung saat mereka makan bersama membuat Yuuri merasa terharu dan takut akan merindukan ini nanti. Ah, tidak, bukan hanya itu. Semua hal mengenai namja ini akan dirindukannya nanti.

“Enak?”Tanya Yesung saat Yuuri menyuap satu potong daging ke mulutnya.

“Mm…mashisoyo!”ucap Yuuri senang. Ia menyuap daging steak itu dengan lahap, membuat Yesung terkekeh.

Mereka makan dan membicarakan banyak hal seperti yang biasa mereka lakukan saat dulu mereka bersama. Tidak sekalipun mereka membicarakan mengenai perpisahan mereka yang sebentar lagi, hubungan mereka ataupun rumah ini. Karena Yuuri sendiri merasa belum siap.

Lalu ketika mereka sudah selesai makan dan es krim yang disajikan sudah habis, Yesung menggenggam tangan kanan Yuuri kemudian menyelipkan sebuah cincin di jari manis yeojachingunya. Yuuri menatap cincin itu dengan terpana.  Emas putih itu memiliki berlian biru kecil di tengahnya. Simple tapi cantik, seperti Yuuri yang cantik tapi selalu bersikap sederhana.

diamond ring

“Aku tahu kalau kebersamaan kita hanya tinggal seminggu. Tapi aku ingin kau tahu. Aku mencintaimu dan akan menunggumu sampai kau benar-benar sembuh dan kembali ke sisiku.”kata Yesung dengan suara bergetar.

Airmata Yuuri menetes perlahan mendengar pengakuan Yesung. Ia bangkit dari duduknya lalu menghampiri Yesung dan duduk di pangkuan namjachingunya itu. Yesung memeluk pinggang yeojachingunya dengan erat.

“Gomawo, Oppa. Gomawo karena mau menungguku.”kata Yuuri dengan suara bergetar. Kemudian ia memegang kedua pipi Yesung dengan kedua tangannya lalu mencium bibir Yesung dengan begitu lembut. Mereka berciuman dengan begitu lama, lalu melepaskannya ketika merasa napas mereka sudah tersengal-sengal.

“Saat kau kembali, maukah kau menikah denganku, dan membangun keluarga kita disini, Jung Yuuri?”Tanya Yesung dengan menatap mata indah Yuuri.

“Iya, aku mau!”ucap Yuuri gembira lalu kembali mencium Yesung yang kini tertawa gembira.

Dan waktu seminggu terakhir kebersamaan Yesung dan Yuuri dihabiskan di rumah masa depan mereka.

***

Seminggu berlalu dan akhirnya Yuuri harus pulang ke New York bersama keluarganya. Walaupun ia tidak rela kebersamaannya dengan Yesung berakhir begitu cepat, ia pada akhirnya berhasil memaksa dirinya sendiri untuk pergi ke bandara menyusul keluarganya yang menunggunya disana.

Yuuri memeluk lengan Yesung begitu erat saat mereka berdua masuk ke bandara Incheon. Ia berjalan begitu pelan. Tidak ingin kehilangan kehangatan tubuh namjachingunya yang selama seminggu ini terasa begitu dekat.

Saat sampai di ruang tunggu di mana keluarganya berada, Yuuri tetap tidak melepaskan tangannya dari Yesung. Kedua orangtuanya menatap sendu mereka berdua yang kini saling berangkulan.

“Oppa akan sering-sering mengunjungiku kan?”Tanya Yuuri dengan mata berkaca-kaca pada Yesung.

“Ne, aku pasti akan mengunjungimu.”kata Yesung dengan mengusap lembut pipi Yuuri.

“Oppa jangan berdekatan dengan yeoja manapun ya!”

“Mana ada yeoja yang tahan lama-lama berdekatan denganku kecuali dirimu, Jung Yuuri.”

“Oh iya, ya. Meskipun Oppa tampan, tapi kan cuma aku yang bisa menyesuaikan diri dengan tingkah Oppa yang aneh-aneh,”kata Yuuri terkekeh. Yesung menjitak kepala yeojachingunya dengan gemas.

Tidak lama kemudian terdengar pengumuman pesawat yang akan berangkat ke New York.

“Gomawo, Jongwoon-ah. Untuk menjaga Yuuri selama ini.”kata Tn. Jung kepada Yesung. Ia berjabat tangan dengan Yesung.

“Sama-sama, Abeonim.”kata Yesung dengan membungkuk hormat.

Kemudian Ny. Jung dan Yuki memeluk Yesung sekilas. Lalu Yunho memeluk paman dan bibinya dan juga Yuki. Terakhir, Yunho memeluk Yuuri yang masih tidak melepaskan tangannya dari genggaman tangan Yesung.

“Baik-baik disana ya.”kata Yunho lalu mengecup kening Yuuri.

“Gomawo Oppa, untuk semuanya.”kata Yuuri dengan mata berkaca-kaca. Yunho mengangguk dan tersenyum lembut pada adik sepupunya yang begitu ia sayangi itu.

Mereka akhirnya bersiap-siap untuk masuk. Ny. Jung mengulurkan tangannya pada Yuuri yang diraih yeoja itu dengan ragu-ragu. Tapi ia masih belum mau melepaskan genggaman tangannya pada tangan kiri Yesung.

“Sebentar, Eomma.”kata Yuuri, kembali melepaskan tangan ibunya lalu ia memeluk erat Yesung.

“Aku akan merindukan Oppa.”

“Na do,”ucap Yuuri dengan memeluk erat Yuuri. Ia mencium kedua pipi Yuuri, kening, lalu bibir yeoja itu dengan begitu lembut. “Jeongmal saranghae.”

“Na do jeongmal saranghae,”kata Yuuri dengan airmata mengalir. Kemudian ia melepaskan diri dari Yesung lalu berjalan ke arah ibunya.

Setelah itu Yuuri berjalan pergi tanpa menoleh lagi. Meninggalkan Yesung yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

“Hyung, ayo kita pergi.”kata Yunho setelah pesawat sudah lepas landas dan Yesung masih juga tidak beranjak dari posisinya berada.

“Belum apa-apa aku sudah merindukannya, Yunho-ya.”kata Yesung sendu. Yunho hanya bisa menepuk bahunya simpati.

“Hyung kan bisa mengunjunginya kesana nanti,”kata Yunho menghibur.

Yesung mengangguk pelan. Mereka berdua berjalan pergi dari sana. Yesung masih merasa begitu sedih ditinggal pergi oleh Yuuri. Ia bahkan tidak mempedulikan fans yang sudah mulai mengikutinya dan Yunho. Untungnya ada bodyguard yang sejak awal sudah dibawa oleh Yunho.

“Sial! Aku sudah begitu merindukannya! Minggu depan aku akan kesana!”kata Yesung membuat Yunho meledak tertawa. Yunho hanya berdoa semoga hyungnya itu tidak akan bangkrut selama dua tahun ke depan karena sering mengunjungi Yuuri ke New York.

Kisah mereka, tidak berakhir disini.

~END~

“Gini doang endingnya?” semoga gk ada yg mikir gitu ya. Hehe~ sebenarnya saya udah cukup pusing mikirin ending yg romantis banget.

Saya jg ngerasa ini masih kurang, tapi karena saya akhirnya dpt kerja 2 minggu yg lalu, jd jurnalis jg kyk Yuuri, tp gk di tv sih, jadinya saya gk sempet2 ngetik karena udh pusing duluan liat laptop gara2 nulis berita banyak banget dlm sehari. Mianhe ya yeoreobeun krn lama bgt updatenya dan klo trnyata kurang puas sm endingnya *bow*

Karena di awal gk ada prolog, jd y gk da epilog. Epilognya saya sebut side story. Kekeke~ beda nama doang ya. Side story bakalan saya protect pke password, jd bagi yg mau baca, silakan tinggalin komen di part ini + email atw twitter kalian.

Sampai ketemu di side story ya. Gamsahamnida udah mengikuti ff yg panjang banget ini ^^ *bow*

46 pemikiran pada “[After Story of FON] Everlasting Love 12 (FINAL)

  1. Kyaaa… Akhirnya publish jg part endingnya
    Makin suka sama oppa romantis, dewasa, bijaksana, sopan sama camer beruntungnya yuuri…
    Suka liat yuuri ma yuki walaupun suka berantem tp justru disitulah mrk nunjukin sayangnya
    Yuki klo nyanyi ga akan laku… Waduh sadis bnget eomanim hehe^_^
    Oppa mending wamil sambil nunggu yuuri.. Wah udh kpanjangan komen nya oke ditunggu side story nya chingu.,

  2. Agak ngeri pas baca kata-kata “seminggu dihabiskan di rumah masa depan mereka”, yg kebayang itu…
    Moga2 side story-nya cepet ya chingu ^^
    Fighting bwt kerjaan barunya!! 🙂

  3. sering buka buat liat kelanjutan FF EL dah d publish pa blm..akhirnyaaa

    Yesung oppa romantis bgt seh…kirain pas ending udah 2 tahun kemudian.hehehe

    ditunggu side storynya..
    aku minta passwordnya ya,email aku : asita.esha@gmail.com

    gomawo

  4. akhirnya part terakhir….

    ROMANTISSSSSS!!!!!!!!
    jadi endingnya yesung bakalan bangkrut atau gak yaaaa??? heheheheheee… 😀
    kan bakalan sering ke NY

    happy ending yaaaaa kak :))

    my mail waspada.spa2@gmail.com or my twitter @ririnsaijah

  5. yeayyyyyyyyyy this fic finally out \o/
    I visited this blog as much as i can loh kak, at least once per day. ofc for checking my fav fic hihihi…..
    I try to leave comment since yesterday…but, so bad connection fufufufu
    i rly like this couple. always looking forward the next cap :)))

    email: tyawidianti@gmail.com
    twitter: @tyawidianti

  6. Akhir nya di lanjut juga ☺
    Wahh yeppa nya romantis bng deh ☺

    Jadi pengen cepet” baca side story nya kl gt di tunggu deh side story nya
    Nanti minta pw nya ya own

    Email:deviananur924@gmail.com
    Twitt:@deviananurkhasa

  7. wkt sring bolak balik ksni blm update eh minggu kmrn dh publish ffny, akhirnya
    akhirnya part ni bahagia smw dr awal smpai akhir, walau yuuri pergi di endingnya, side story ny mereka menikah dan punya anak yg lucu ky jongwoon y author??semoga side story ny pnjng, hehehehehe
    andai sungri menikah dlu sblm seminggu menempati rmh mereka, pstu lbh keren, gaun yuuri dh cocok bwt menikah tuh, 😉

    semangat ya authornim dtgu side story & ff sungri lainnya:-)
    oiya smangat utk pekerjaan bruny ya author, semoga lancar dn sukses selalu

    oiy klo dpw tlong email k’ saya jg ya
    ke 2425yeye@gmail.com, thx be4…

  8. gomawo eonni ending yg indah… q bru tau eonni kmn aj,,trnyata eonni lg berkarir ky yuuri… mian bru komnt eon… ini lg cari sinyal gagal mulu klw post koment ny… yesung yuuri couple of the year pe ffan…he he he…

  9. Aigoo, romantisnyaaaaaaaa. Sedih juga, yuu ampe ga mau ngelepas tangan yesung oppa gitu. Tpi seneng akhirnya mreka bisa kyak dulu lgi, yuu bisa sehat lagi. Ahhh jadi kangen yesung oppa. Speechless bingung mau comment seperti apa, penasaran juga ama side story nya. Semanget nulisnya ya eonnie, semoga pekerjaannya lancar juga آمِيّنْ… آمِيّنْ… يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

  10. aaa akhirnya bisa baca ff ini lagiii.. seneng akhirnya yuu nya bisa sembuh dan sama yeye lagi walupun ujungnya mereka kepisah sama jarak.. ga sabar nunggu side story nyaa..
    aku mau pw nya dong chingu, ke ivdaaa18@gmail.com yaaa
    gomawooo tetep sukses nulis ff lagi yaa ^^

  11. whoa..
    Aku telaaattt..
    Tapi semua terbayar dengan manisnya fic ini..
    Huwoo.. Bahagia bgt..
    Tapi apa kabar sangwook ya?? Aku lupa kabar dia di part 11 kmaren.. Hehe
    gomawo dah nylesein fic ini..
    Semangat buat kerjanya!! Sukses selalu..
    Oya, minta pw-nya ya.. queen.jennifer91@gmail.com

  12. suka ama endingnya..dg sgla mslah yg d.hadapi yuuri & memperthankan hidupnya demi org2 yg mencintainya ini sngat pas.
    oppa yesung cinta mati ama yuuri mau nunggu brp lamapun tak msalah.

  13. suka ama endingnya..dg sgla mslah yg d.hadapi yuuri & memperthankan hidupnya demi org2 yg mencintainya ini sngat pas.
    oppa yesung cinta mati ama yuuri mau nunggu brp lamapun tak msalah.
    Fighting!

  14. wah setelah sekian lama gak buka ni wordpress eh udah ada part final nya aja bonus side story lagi. BTW end-nya manis banget tu jadi penasaran deh sama side storynya. Eonni dengan tidak mengurangi rasa hormat boleh gak minta password side story udah penasran ni liat judulnya aja. gimana akhirnya kisah cinta jongwoon oppa sama yuuri. pasangan yang so sweet banget.
    email : eko.warni11@gmail.com

Tinggalkan Balasan ke sriviwu Batalkan balasan