When You Come to My Life 3/?

Tittle:: When You Come to My Life 3/?

Author:: ideafina a.k.a Jung Yuuri

Maincast:: Lily Jung, Park Yoochun, Jung Yunho

Support cast:: Kim Jaejoong, Kim Junsu, Shim Changmin DBSK, Lee Ang Hyeon

Genre:: Romance, Drama

Rate:: PG

Previous chapter:: 1  2

Background song:: Destiny by DBSK Catch Me album

Disclaimer:: This story and DBSK member especially JUNG YUNHO & KIM JAEJOONG is MINE MINE MINE MINE MINE! #kabur dari Cassies

~HAPPY READING~

Kis…. Kiss scene?”ucap Lily kaget.

Ne, kiss scene dengan Changmin. Waeyo? Kau tidak suka? Apa kau ingin kiss scene dengan Yunho saja?”

Lily menggeleng. “Anhiyo! Aku lebih memilih bersama Changmin-ssi saja!”jawab Lily cepat. JaeChunSu menatapnya kaget, Changmin terlihat gembira, sementara Yunho hanya mengangkat alis menatap Lily.

Direktur tertawa. “Kau sepertinya menyukai Changmin-ssi?”

Lily tersenyum kecil. “Bisa dibilang ia member favoritku.”

Yunho terus menatap Lily kemudian tersenyum berusaha menahan tawa melihat Lily yang terus menghindari tatapannya.

Jeongmalyo, Noona?”tanya Changmin senang. Yoochun terlihat kesal sekali sekarang.

Ne. Kau seperti dongsaeng yang manis.”jawab Lily, berusaha menghilangkan kesalahpahaman yang mungkin akan muncul.

Oh…”ucap Changmin dengan nada kecewa, sementara Yoochun tersenyum lega.

Waeyo, Changmin-ah? Kau kecewa ya noona tidak menyukaimu?”goda Jaejoong.

Aish! Hyung!”ucap Changmin sebal.

Kau cuma dianggap dongsaeng.”ejek Junsu.

Hyung! Setidaknya aku akan berakting bersama Noona dan kalian tidak!”balas Changmin kesal.

Ye~”jawab Jaejoong dan Junsu dengan nada sebal, membuat Lily tertawa kecil.

Dan selanjutnya, malam di pesta itu hanya dihabiskan Lily untuk menghindari kedua namja yang mendekatinya. Yunho dan Yoochun. Lily tidak habis pikir. Entah apa yang telah dilakukannya sampai kedua namja itu terus menerus berusaha mendekatinya.

Yang pasti ia merasa terganggu dengan kehadiran mereka.

***

Kau yakin mau menerima tawarannya? Bukankah kau bilang tidak ingin ada job lagi untuk sementara waktu ini?”tanya managernya tak percaya saat mendengar Lily menceritakan mengenai brand ambassador department store The Shilla Duty Free itu.

Lily menghela napas. “Mau bagaimana lagi, aku sudah telanjur berjanji pada Sajangnim.”

Managernya menyipit tajam. “Kau menyetujui hal itu bukan karena ada Jung Yunho kan?”tanyanya curiga.

Oppa… jangan mulai.”ucap Lily sebal. “Kalau aku tahu akan bekerja dengannya lagi, aku tidak akan menerima tawaran Sajangnim.”

Ne, arra. Keundae Lil…”Manager Oppa terlihat ragu untuk mengatakannya.

Waeyo Oppa?”

Kau… apa tidak mau mencoba move on?”

Lily sedikit terkejut dengan pertanyaan itu. “Move on? Dari apa?”tanyanya, walaupun sebenarnya ia tahu apa maksud managernya itu. Ia mengambil kaleng beer di meja lalu meneguknya pelan.

Manager Oppa menghela napas. “Kau mengerti maksudku, Lil. Kita sudah saling mengenal bahkan sebelum kau mulai menjadi artis. Walaupun saat itu kita tidak dekat, dan aku tidak tahu banyak tentang dirimu. Tapi 5 tahun menjadi managermu membuatku mengerti bagaimana dirimu, Lil. Aku tahu kalau kau masih memikirkannya. Tapi itu sudah bertahun-tahun yang lalu, dan kau harusnya…”

Ada hal-hal yang bisa dilupakan dan ada yang tidak Oppa. Tapi bukan berarti aku tidak move on.”Kemudian Lily tersenyum kecil. “Sekarang aku baik-baik saja dengan Youngri. Jadi Oppa tidak perlu cemas. Gomawo karena Oppa perhatian padaku.”

Manager Oppa tersenyum lalu menepuk kepalanya pelan. “Wajar kan? Kau yang menggajiku.”katanya, membuat Lily tertawa kecil.

Nan khalkae (aku pergi). Kau, jangan banyak minum beer!”kata managernya memperingatkan, sebelum membuka pintu apartemennya.

Paling-paling aku akan menghabiskan lebih dari sepuluh kaleng.”

Yak! Lily Jung!”

Lily tertawa. “Just kidding, Oppa. Hush~ ka. Jangan buat istrimu memarahiku lagi karena aku terlalu membuatmu sibuk!”

Manager Oppa tertawa. “Ia tidak akan complain selama kau tetap memberikan gaji yang besar padaku, Lil!”

Setelah managernya keluar dari apartemennya, Lily termenung. Ia memikirkan ucapan managernya. Move on? Ia merasa sudah move on sekarang. Tapi…

Kemudian Lily tertegun saat mengingat tangan Yunho yang membelai lembut kepalanya saat mereka berbicara berdua di pesta. Tanpa sadar Lily menyentuh kepalanya.

*Flashback*

Jal jinaesseo?”tanya Yunho dengan mengusap lembut rambut Lily. Lily menepis tangannya kesal.

Apa kau akan terus menggangguku seperti ini?”

Anhi. Aku tidak ingin mengganggumu. Aku hanya ingin berbicara denganmu.”

Lily mendelik pada Yunho. “Jika aku tidak mendengarkanmu sekarang, kau pasti akan menggangguku terus kan?”

Yunho tersenyum. “Kau terlalu mengenalku.”

Lily menjadi semakin kesal mendengar kalimat itu. “Kan sudah kubilang kalau kita…”

…tidak saling mengenal. Arra.”potong Yunho. “Hubungan kita memang tidak mungkin menjadi sesuatu yang terlupakan. Keundae, kalau kau begitu ingin melupakannya, bisakah kita mulai semuanya dari awal? Jika itu bisa membuatmu lebih nyaman bersamaku…”

Lily hanya bisa menatap mata Yunho dengan terpaku. Terlihat kesedihan di matanya, rasa bersalah, kerinduan, juga ketulusan…

Kau…”Lily menelan ludah, berusaha menghentikan getaran yang muncul dalam suaranya. “Kau tidak tahu berapa banyak yang harus kukorbankan untuk mencapai kehidupanku yang sekarang. Bagiku sekarang lah yang terpenting. Aku tidak membutuhkanmu lagi.”

Kata-kata Lily itu menusuk perasaan Yunho. “Pada akhirnya ternyata kau lebih memilih dia kan?”ujar Yunho pelan dengan nada marah.

Jangan bawa-bawa ‘dia’ dalam hal ini!”seru Lily kesal. Ia tidak peduli jika ada orang yang melihat mereka ribut di taman ini. Walaupun sebenarnya Lily berharap mereka lebih memilih mendengarkan penyanyi di ruangan pesta itu.

Kenapa tidak boleh? Sekarang dimana dia? Kau masih bersamanya? Ah atau mungkin ia sudah meninggalkanmu…”Kemudian Yunho berhenti bicara ketika melihat wajah Lily yang berubah menjadi lebih sedih. “Benar kan ia meninggalkanmu? Namja brengsek!”umpat Yunho marah.

Jangan sebut dia seperti itu!”ucap Lily marah dengan mata berkaca-kaca. “Ia tidak benar-benar meninggalkanku!”

Yunho menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Seolah-olah tidak percaya dengan reaksi Lily. “Kau masih saja membelanya. Teruskan saja. Tapi jangan harap aku akan memaafkannya karena membawamu pergi.”ucap Yunho dingin.

Ia tidak perlu maaf darimu. Aku tidak membutuhkan dirimu. Kami tidak butuh apa-apa darimu.”ucap Lily tegas dengan berusaha sekuat tenaga menahan airmatanya yang akan tumpah. Kemudian ketika ia sudah hampir tidak bisa menahan airmatanya lagi. Lily berbalik dan berjalan pergi.

*End of Flashback*

Airmata Lily mengalir. “Jangan membencinya. Ia tidak salah…”ucapnya dengan terisak-isak dan memeluk kedua lututnya.

***

Ini sudah vodka gelas kelima yang Lily minum di bar ini. Banyak hal yang mengusik pikirannya.

Kenapa Jung Yunho harus muncul di hadapannya dan mengingatkannya akan kenangan buruk itu? Ia sudah merasa cukup tenang dengan kehidupannya sekarang tanpa mereka, dan karena kemunculan Jung Yunho, hidupnya yang tenang sekarang mulai terusik lagi. Ia merasa kesal sekali dan beer sama sekali tidak cukup untuk menghilangkan pikirannya dari namja itu.

Yak! Lily! Jangan minum lagi!”

Lily merasakan gelas di tangannya diambil dengan kasar oleh seseorang. Ia menoleh dan tersenyum melihat siapa orang itu. “Ah… Jaemin-ah… kau datang?”ucapnya dengan senang.

Namja itu, Jaemin, hanya menatapnya dengan geleng-geleng kepala. “Kau selalu saja memintaku untuk menemanimu minum jika ada masalah. Tidak takut ada skandal lagi?”tanya namja itu yang kini sudah duduk di sebelah Lily.

Wae? Kenapa memangnya jika aku dapat skandal lagi? Aku tidak peduli!”jawab Lily cuek dengan mengambil kembali gelas vodkanya dari tangan Jaemin lalu meminumnya dengan cepat.

Aku heran denganmu. Kenapa kau bisa senang sih dicap sebagai playgirl? Yeoja yang suka bermain-main dengan banyak namja, itu yang kau inginkan mereka menilaimu?”

Lily tertawa. “Ya! Ahn Jaemin! Itu sih mereka saja yang bodoh! Seharusnya mereka mencari tahu dulu namja yang kucium dan sering menemaniku di bar itu namja straight atau gay!”

Ha! Jadi kau memanfaatkan ke-gay-anku untuk menciptakan skandal?”Jaemin terlihat kesal.

Lily menatap Jaemin dengan tersenyum menggoda. “Ah… Ahn Jaemin-ku marah…”ucapnya manja. “Apa Inho tahu kalau wajahmu yang sedang kesal seperti itu sangat menggemaskan?”godanya dengan mencubit kedua pipi Jaemin gemas.

Jaemin tergelak dengan kata-kata Lily. “Dangyunhaji! Kalau kau yang yeoja normal saja menganggapku begitu, bagaimana dengan pasangan gay-ku?”

Lily terbahak mendengar ucapan Jaemin. Teman dekatnya yang seorang gay itu. Sebenarnya namja gay inilah yang pertama kali membuatnya mendapatkan skandal. Saat paparazzi memotretnya, saat itu Lily sedang minum-minum di bar dengan Jaemin dan beberapa teman mereka yang juga gay. Mereka bermain game, dan yang kalah dalam game itu harus melakukan french kiss dengan Lily. Untuk namja normal, bisa berciuman dengan Lily mungkin merupakan suatu keberuntungan, tapi tidak dengan namja yang gay. Mereka sama sekali tidak menyukai hal itu. Lily tertawa keras sekali saat itu karena Jaemin merasa jijik sekali setelah Lily menciumnya dengan panas.

Jaemin-ah, telpon yang lain. Temani aku minum dan main game minum lagi!”

Jangan bilang kalau hukuman yang kalah… iuuuuhhh… french kiss denganmu lagi?”tanya Jaemin jijik.

Ya! Ucapanmu itu menohok hatiku! Aku kan yeoja yang cantik dan sexy, bagaimana mungkin kalian bisa tidak tertarik padaku?”Lily menampilkan ekspresi terluka.

Jaemin mendorong kening Lily dengan telunjuknya. “Jangan berpura-pura! Justru kau senang bermain dengan kami karena kau tahu kami tidak tertarik padamu! Selama kau punya dada yang besar dan tidak mempunyai p***s, kami tidak akan tertarik padamu!”

Lily tertawa semakin keras, kemudian mengecup pipi Jaemin. “Arra! Jadi kau lebih baik menelpon mereka semua dan menemaniku bersenang-senang malam ini! kutraktir!”

***

One…two…three…four… one…two… lebih cepat lagi!”instruksi Yunho saat latihan dance dengan member-membernya. Ini sudah dua jam mereka berlatih sejak pagi untuk performance mereka nanti malam.

Yoochun-ah, kau salah lagi! Jaejoongie, kurang cepat!”

Setelah kemudian melatih beberapa gerakan lagi. Akhirnya Yunho menyudahi latihan dance mereka, yang disambut member-membernya dengan napas lega. Jaejoong dan Yoochun langsung rebahan di lantai, sementara Junsu dan Changmin langsung mengambil botol minum dan cemilan.

Aish! Aku lapar!”keluh Changmin lalu memasukkan cemilan banyak-banyak ke dalam mulutnya.

Yak! Makan pelan-pelan!”omel Junsu lalu merampas bungkus cemilan itu dari Changmin dan memakannya, yang setelah itu dirampas Changmin kembali.

Yunho ikut duduk di sebelah Jaejoong lalu mengambil botol minum yang sebelumnya diminum Jaejoong. Ia meminum habis air di botol itu. Setelah itu Yunho memandang kosong ke depan, pikirannya menerawang.

Ia tidak perlu maaf darimu. Aku tidak membutuhkan dirimu. Kami tidak butuh apa-apa darimu.”

Tidak butuh apa-apa? Cih!”ucap Yunho kesal dalam hati, lalu melempar botol kosongnya ke lantai, membuat keempat membernya yang lain terkejut.

Ya! Yunho-ya! Waegurae?”tanya Jaejoong bingung melihat wajah kesal Yunho. Yunho hanya diam kemudian berbaring telentang dan menutup matanya dengan lengan kanannya.

Ketiga member yang lain hanya menatap Yunho sebentar, kemudian kembali ke aktivitas masing-masing. Junsu dan Changmin yang makan, dan Yoochun yang sibuk mengotak-atik ponselnya. Kemudian Yoochun terkesiap kaget, membuat lagi-lagi, yang lain terkejut.

Kali ini kau yang kenapa?”tanya Jaejoong sebal.

Lily…”ucap Yoochun cemas, tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Changmin dan Junsu langsung menghampirinya dan mengintip ke ponsel Yoochun.

Noona waegurae?”tanya Changmin. Kemudian mereka berdua membaca ponsel Yoochun.

Kecelakaan?”ucap Junsu kaget saat membaca artikel online di ponsel Yoochun. Jaejoong langsung menoleh ke arah mereka bertiga, dan Yunho langsung terbangun kaget.

Mworago?”tanya Yunho cemas.

Lily noona kecelakaan tadi malam…”jelas Changmin dengan nada cemas.

Bagaimana keadaannya?”tanya Yunho lagi.

Di artikel itu disebutkan ia menabrak anak kecil karena mabuk…”Kemudian tanpa menunggu Junsu selesai menjelaskan hal itu, Yunho keluar dari tempat latihan. Setelah cukup jauh dari ruang latihan, ia menelpon nomor manager Lily.

Yeoboseyo? Manager-ssi, ini Jung Yunho. Bagaimana keadaan Lily sekarang?”

***

Lily melempar ponselnya dengan kesal ke lantai, membuat managernya terkejut.

Menabrak anak kecil?! Umurnya 15 tahun, bukan 5 tahun! Mereka ternyata senang sekali membuatku jadi orang jahat ya!”seru Lily kesal. Managernya memungut ponsel Lily di lantai, lalu menghela napas saat melihat artikel online di layar ponsel Lily yang retak.

Kau tenang saja, managemen aku mengurus semuanya dan mengklarifikasi masalah ini. Kita bisa menuntut penulis berita ini jika kau mau.”

Tuntut saja! Kalau perlu penjarakan! Jika aku tidak melakukan ini, mereka pasti akan semakin sering mengolok-olokku!”ucap Lily kesal, kemudian nada suaranya berubah cemas. “Bagaimana keadaan anak remaja itu?”

Dia tidak apa-apa, hanya shock saja. Mobilmu tidak sedikitpun mengenainya. Kau banting setir pada saat yang tepat. Tapi…”Manager Oppa lalu menunjuk dahi Lily yang diperban. “…kurasa kau tidak akan bisa shooting drama untuk sementara waktu.”

Lily menghela napas. “Kurasa itu berita baik untukku. Aku jadi bisa tidak menerima tawaran Sajangnim.”

Ne?”

Oppa bisa bilang pada Sajangnim kalau aku tidak bisa jadi brand ambassador mallnya karena aku terluka.”

Managernya mengangkat alis. “Kau benar-benar ingin menghindarinya?”

Ne, jika aku menolak tawaran Sajangnim, aku jadi tidak perlu berurusan dengan Jung Yunho.”

Lily, kurasa tidak masalah jika kau berhubungan dengannya. Managemen tidak melarangmu.”

Tapi aku tidak mau.”tolak Lily tajam.

Waeyo? Ia tampan, baik, terkenal. Mungkin dengan begitu imejmu bisa jadi bersih.”

Hajima, Oppa. Kau tahu kalau kau tidak bisa mempengaruhiku, jadi jangan mencobanya lagi.”ucap Lily tajam.

Ok, arra. Aku tidak akan mengatakan apapun lagi.”kata Manager Oppa. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, ia mengangkatnya.

Ne? Jung Yunho?”

Lily langsung memandang managernya dengan mengernyit.

Ah, ne. Ia baik-baik saja. Terima kasih sudah mencemaskannya.”kata Manager Oppa sambil melirik Lily. Lily berkata tanpa suara: ‘jangan beritahu dimana aku.’

Ng… aku tidak bisa memberitahumu dimana ia sekarang.”kata managernya lagi pada Yunho. Lily kemudian berbaring, sambil tetap memperhatikan managernya yang masih berbicara dengan Yunho. Akhirnya Manager Oppa berhenti berbicara dengan Yunho ditelpon. Tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi lagi.

Park Yoochun?”

Dan Lily mengerang mendengar nama itu.

Sebaiknya kau mengganti nomor ponselmu Oppa.”ucap Lily kesal setelah managernya selesai berbicara dengan Yoochun.

Waeyo? Kenapa dengan Park Yoochun? Dia kan partnermu di drama.”Managernya menatap Lily curiga. “Dia juga mendekatimu?”

Ia bandmate Jung Yunho, Oppa!”jawab Lily tajam.

Manager Oppa menghela napas. “Ok. Jadi kau menghindari semua hal tentang Jung Yunho? Akan kuingat dengan baik.”ucapnya dengan nada menyindir, membuat Lily mendelik.

Tok tok.

Lily dan managernya menoleh ke pintu lalu melihat Ang Hyeon yang masuk dengan wajah cemas. “Gwenchanayo?”tanyanya ketika duduk di tepi tempat tidur Lily.

Gwenchana… Dahiku membentur setir saat aku banting setir dan mobilku menabrak pohon. Tapi ini hanya luka ringan kok.”jawab Lily dengan mengangsurkan senyum.

Kau pasti mabuk lagi kan?”tanya Ang Hyeon dengan nada galak. Lily menggeleng pelan dengan wajah innocent. Tapi Ang Hyeon menatap managernya, bertanya, yang dijawab managernya dengan anggukan. Lily melotot kesal pada managernya.

Ya! Kenapa kau masih saja suka minum sih?!”omel Ang Hyeon. “Ini sudah masalah yang keberapa yang kau timbulkan karena mabuk?! Sebelumnya skandal dengan namja di bar itu! sekarang, ini!”

Ya! Lee Ang Hyeon! Memangnya salahku kalau remaja berusia 15 tahun kabur dari rumah lalu menyeberang jalan tanpa lihat-lihat?! Kecelakaan ini bukan karena aku minum! Lagipula aku tidak mabuk! Aku kuat minum banyak tahu!”ucap Lily membela diri.

Tetap saja kau tidak boleh sering-sering minum! Itu tidak baik buat kesehatan! Kau akan mati muda!”

Kau menyumpahiku?!”

Aku tidak menyumpahimu!”

Lily… Ang Hyeon-ssi… jangan ribut…”Manager Oppa kebingungan untuk melerai.

Kau yang mengatakan tadi kalau aku akan mati muda!”

Itu kalau kau sering-sering minum!”

Aku tidak sering minum! Scheduleku yang padat membuatku jarang bersantai tahu! Aku lebih banyak tidur kalau ada waktu luang!”

Lily… Ang Hyeon-ssi…”Manager Oppa mulai melerai lagi, tapi kedua gadis itu masih saja ribut.

Waktu luang untuk minum?!”

Anhiyo!”

Lalu kenapa kau harus minum-minum kemarin?! Kalau kau ada masalah seharusnya kau cerita padaku!”

Mendengar ucapan Ang Hyeon itu membuat Lily terdiam. Ia tahu ia seharusnya membicarakan masalahnya pada sahabatnya itu. Tapi mengingat pembicaraannya dengan Yunho kemarin membuat luka di hatinya kembali terbuka. Makanya ia tidak bisa bercerita pada Ang Hyeon. Ia tidak ingin ingat, ia benar-benar tidak ingin…

Kalau ia bisa, ia ingin sekali semua memori yang berhubungan dengan mereka hilang. Seandainya saja benturan di kepalanya ini tidak hanya luka ringan. Seandainya saja ini bisa menyebabkannya amnesia. Ia akan dengan senang hati menerimanya.

Lily berbaring di tempat tidurnya, lalu memejamkan mata. “Tinggalkan aku sendiri…”pintanya dengan nada lelah. Dan tanpa perlu dua kali diucapkan, Ang Hyeon mengerti apa yang membuat Lily sedih. Ia dan Manager Oppa langsung keluar dari kamar rawat Lily, meninggalkan gadis itu sendirian, sesuai keinginannya.

***

Kalian sudah dengar berita tentang Lily Jung?”tanya Kim Taehee.

Ne. Kudengar ia hampir menabrak anak kecil karena mabuk.”kata Song Seungheun. Kemudian ia menghela napas. “Kasihan sekali dia…”

Geurae. Ia sudah terlalu banyak skandal.”timpal Kim Taehee.

Yoochun hanya terdiam mendengar pembicaraan kedua partnernya dalam CF itu. Saat ini mereka sedang break untuk pengambilan scene CF mereka. Dan sepertinya berita mengenai kecelakaan Lily sangat heboh sekali sampai dimana-mana ia bisa mendengar semua orang membicarakannya.

Yoochun-ah, kau sekarang sedang bermain drama dengannya kan?”tanya Taehee.

Ne, noona. Kami berdua jadi pemeran utamanya.”jawab Yoochun.

Aktingnya bagus kan? Aku sudah pernah main drama dengannya, dia sangat berbakat.”puji Taehee.

Oh aku ingat. Saat itu drama debutnya kan?”kata Yoochun.

Ne. Ia berperan sebagai adikku di drama itu. Walaupun bukan tokoh yang cukup penting, tapi aktingnya sangat bagus. Saat itu ia dapat penghargaan The Best Newcomer Actress. Ia profesional sekali, dan ia gadis yang baik.”

Oh ya?”Yoochun langsung merasa tertarik dengan cerita Taehee.

Aku pernah jadi lawan mainnya dalam drama.”kata Seungheun. “Lily orangnya baik. Tapi karena ia pendiam, orang-orang selalu menyangkanya sombong. Padahal ia tidak seperti itu. walaupun jarang berbicara, ia mau berbaur dengan para staff dan partnernya di drama. Semua orang yang pernah bekerja sama dengannya pasti tahu ia tidak sesombong yang dikira orang.”

Taehee berdecak. “Kau berkata seperti itu apa karena ia mantanmu, Oppa?”goda Taehee.

Seungheun tertawa. “Ya! Itu hanya gosip! Lagipula diluar drama ia sangat menjaga jarak dengan namja yang jadi lawan mainnya. Ia hanya menganggapku sebagai sunbaenya.”

Ah ne. Saat kutanya pada aktor-aktor yang menjadi lawan mainnya, mereka bilang mereka tidak dekat dengan Lily seperti yang diberitakan.”Taehee menghela napas sedih. “Kasihan ia, dicap buruk sebagai playgirl karena skandal-skandal yang dibuat pers dan paparazzi. Padahal setahuku skandalnya yang benar-benar terjadi dengan namja hanya saat ia berciuman dengan namja di bar tiga tahun lalu.”

Yoochun hanya terdiam mendengarkan cerita Taehee. Ternyata banyak hal yang tidak diketahuinya mengenai Lily.

Aku berencana ingin menjenguknya besok saat jadwalku kosong, kau mau ikut, Taehee-ya?”

Besok aku tidak bisa, Oppa. Scheduleku penuh. Mungkin nanti aku menelponnya saja.”jawab Taehee.

Hyung tahu dimana ia dirawat?”tanya Yoochun penasaran.

***

Lily merasakan kepalanya sangat pusing saat ia terbangun dari tidurnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya, merasa matanya begitu berat. Dan saat itulah Lily tersadar, jika dalam tidurnya ia menangis, sampai menyebabkan matanya bengkak.

Lily memandang ke sekelilingnya dan tersadar jika Ang Hyeon dan managernya sudah tidak ada. “Dasar! Meninggalkan orang sakit!”gerutunya.

Dengan perlahan ia bangkit dari tidurnya dan menurunkan kakinya ke bawah. Berusaha ke toilet sendiri dengan menahan pusing di kepalanya.

Setelah sampai toilet kamar rawatnya dan mencuci wajahnya yang berantakan, Lily merasa lebih segar dan memutuskan untuk jalan-jalan keluar dari kamar rawatnya. Ia yakin jika diluar sepi, karena sekarang sudah hampir tengah malam. Dan memang benar, tidak terlihat siapapun di koridor.

Lily berjalan pelan di koridor. Ia sendiri tidak tahu kemana tujuannya. Ia hanya merasa bosan di kamar dan ingin pergi keluar. Tiba-tiba salah satu pintu kamar yang dilewatinya terbuka, dan dari dalamnya keluar seorang anak laki-laki berusia sekitar 5 tahun. Lily terkejut melihat anak laki-laki yang muncul tiba-tiba itu, membuatnya terjatuh ke lantai yang dingin.

Awwww~”ringis Lily merasakan pantatnya membentur keras lantai yang dingin.

Noona! Gwenchanaseyo?”tanya anak laki-laki itu menghampiri Lily.

Lily tersenyum kecil. “Gwenchana…”

Sini, Seo Junnie bantu.”kata anak kecil itu dengan mengangsurkan tangannya pada Lily. Lily terkikik kecil lalu meraih tangan anak itu, dan dengan bantuan anak kecil itu, juga menahan tangannya di dinding, Lily bisa kembali lagi berdiri.

Gomawo.”kata Lily tersenyum dengan mengusap lembut rambut anak kecil itu. “Namamu siapa? Noona, Lily Jung imnida.”

***

Yoochun memandang bunga mawar putih yang dipegangnya dan berjalan di koridor rumah sakit dengan senyum gembira di wajahnya. Setelah gagal meneror manager Lily tanpa henti sejak pagi ini, akhirnya ia berhasil mengetahui rumah sakit tempat Lily dirawat dari Song Seungheun. Tentu saja ia harus datang jam-jam tengah malam begini, saat rumah sakit sepi.

Ketika sampai di lantai tempat Lily dirawat, Yoochun mulai mencari nomor kamar Lily. Tapi saat ia masuk, Lily tidak ada di tempat tidur. Yoochun mencarinya ke toilet, tapi masih juga tidak ada. Akhirnya ia langsung keluar dan matanya mencari sekeliling koridor. Ketika itulah ia menangkap pemandangan yang sangat luar biasa untuknya.

Lily tertawa. Tawa lebar dan tulus yang sebelumnya tidak pernah Yoochun lihat langsung dari wajahnya. Yang hanya pernah dilihatnya di foto di ponsel Lily. Dan yang membuat seorang Lily Jung tertawa adalah seorang anak kecil.

Jantung Yoochun berdegup kencang. Tidak pernah ia merasakan hal seperti ini sebelumnya. Lalu saat Lily menoleh dan menyadari kehadirannya, mereka saling menatap. Saat menatap mata coklat gadis itu, hanya satu hal yang muncul di benak Yoochun.

I wish I can make her laugh like that.”

~TBC~

Miaaannnnn~ aku baru bisa update sekarang, padahal ni chapter udah beres dari seminggu lebih yang lalu. Abisnya hari minggu sebelumnya, abis aku nonton fanmeet jeje sabtu malam, besoknya ayahku tiba-tiba harus masuk RS buat dioperasi. Aku ampe lupa rasa seneng abis ketemu langsung jeje (=,=)” *curcol* Tapi sekarang ayahku udah sembuh! ^^

Aku udah ngeliat langsung 4 orang member DB5K! Tinggal Yoochun Oppa nih yang belum. Makanya bikin FF ini berasa banget feelnya. Hahaha~ XD

Next chapter kuusahain bakalan lebih panjang. Komen yaaaaaaa~ ^^

11 pemikiran pada “When You Come to My Life 3/?

  1. waaah aku yg pertama komen nih?ciyusan?jadi maluuu…hahaha
    ayahny eonni udh sembuh?sakit apa?alhamdulillah kalo udh sembuh yaah.. ^o^
    ngebut nih bca dr yg prtma ampe yg ke 3,pnasaran bgt sma msa laluny lily+yunho nih….tapi angst+romantisny belum keliatan bgt,masih awal2 kali yaaah…pdhl kan kalo dlm hal romantis,eonni tuh dpt bgt..hehehe
    jgn lama2 yah eonni chap slanjutnya…aku tunggu looh…cemunguut..!!

  2. Udh sembuh kok, jd aq udh lega.^^
    Hehe~ masa’ sih aq romantis? Jd malu >///<
    ni tuh crtnya emg alurnya lambat, tp kuusahain srng update biar cpt ending.
    Romantisnya mw sm siapa nih? YunLil pa ChunLil?
    Hihi~ 😉

  3. eon,, aq koq masih bingung nya hub yunho ma lily… #lemot qu kumat hahaah
    ehm,, makin menarik ceritanya,, tapi kurang panjang eon… =D

  4. wuah suka and penasaran bgt ma critanya,, q brhrap nanti lily ma yochun ^^
    btw bca postingan yg JJ fanmeet suka bgt ma ceritanya berasa kutan fanmeet JJ jdnya ^^

  5. aduh eonni knp hrs berhenti disitu cih crita’a bkin pnasaran aza deh..
    gk sabar gk sabar gk sabar mo tau klanjutan’a..
    jgn lama2 y eonni..

  6. Aku jadi ngerasa ada tokoh lain dalam cerita Lily and Yunho..
    dan disini peran Yoochun ke banting sama Yunho .. Hmm.. apa karena aku lebih kenal Yunho???

  7. eoonnniiii..
    aQ ketipu yah??
    Q pikir abang Yunho namja yg ga dtg, bukan yah??
    berarti abang Yunho yg mau di jodohin sama Lily??
    Kkkkkkyyyyyyyyyyyyyyyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
    binguuuuuuuuuuuuuunnnnnnnnnnnnnnnggggg….

    trus kenapa Lily marah sma Yunho??

    Eh, apa Yunho ga cemburu nih klo Changmin adegan kiss sama Lily???

    Ga tega nih akhirnya Yoochun n Yunho berantem soal cwe,,
    klo aQ baca ttg kenarsisan/kevilan Changmin, yg ada di pikiran aQ i2 Kyu,, bukan krna gelar evilnya, ttpi mungkin karna aQ lebih tw Kyu aja kalii yah dibanding Changmin..
    hmmm

Tinggalkan Balasan ke karina Batalkan balasan